Tidak ada pihak yang bisa membongkar APBD DKI 2017 untuk kepentingan tertentu karena sudah dikunci. Demikian ditegaskan Wakil Gubernur DKI J...
Tidak ada pihak yang bisa membongkar APBD DKI 2017 untuk kepentingan tertentu karena sudah dikunci.
Demikian ditegaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab wartawan terkait dengan kemungkinan APBD DKI dibongkar lagi setelah dipastikan adanya pergantian pimpinan di Balai Kota DKI.
"Kami dengan Pak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama punya tanggung jawab sampai Oktober 2017. Sebab itu, kita kunci APBD supaya tidak dibongkar. Semua program akan tetap berjalan," kata Djarot di Balai Kota DKI, kemarin.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut yakin program yang sudah direncanakan tetap berjalan karena juga didukung DPRD DKI.
"Kami menjaga hubungan baik dengan DPRD DKI. Sebagian besar teman kami di partai. Ketua DPRD juga dari PDI Perjuangan. Jadi kami akan berkoordinasi dengan DPRD DKI memastikan apa yang kami programkan itu bisa tetap diteruskan," tuturnya.
"Kami berharap Gubernur yang saat ini masih menjabat tidak mempersulit gubernur terpilih yang baru yakni Saudara Anies Baswedan. Kami tidak akan diam Jika dihalang-halangi, kami akan tindak tegas". ungkap Prabowo.
Mengenai program apa saja yang bisa disinergikan dengan Anies Baswedan selaku penguasa baru, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum membahas secara rinci apa saja yang akan masuk Rancangan APBD 2018.
Namun, dari semua program, ada satu yang sama, yaitu kartu lansia atau program hari tua.
Program tersebut diprioritaskan Ahok masuk APBD 2018.
"Saya sudah sampaikan program itu (kepada Anies) dan ternyata kami punya program yang sama."
Dalam pertemuan keduanya di Balai Kota DKI, Kamis (20/4), pembicaraan masih sebatas upaya mendinginkan suasana politik di Jakarta.
Semua masyarakat dan pendukung diminta menciptakan suasana aman dan jangan sampai terpecah.
"Kami cuma membicarakan bagaimana pendukung masing- masing tidak ribut," imbuhnya.
Tentunya hal ini akan menjadi bumerang buat kubu anies-sandi terutama Prabowo, semuanya menjadi kacau balau setelah Sandiaga Uno mengingatkan kembali tentang dana yang sudah dikeluarkan selama kampanye, diputaran pertama saja Sandi menghabiskan dana sebesar 64M, dan diputaran kedua sebesar 17M.. (pustakanews)