GENDING -Para peternak kambing dan domba di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo beberapa hari terakhir tengah resah. Sebab, dalam sem...
GENDING-Para peternak kambing dan domba di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo beberapa hari terakhir tengah resah. Sebab, dalam seminggu terakhir ini ada sejumlah kasus ternak kambing milik warga itu diserang binatang misterius. Puluhan kambing pun dilaporkan mati mendadak.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, puluhan kambing milik warga yang mati itu terjadi di dua desa. Yakni di Desa Banyuanyar Lor dan Sumberkerang. Paling banyak terjadi di Desa Sumberkerang.
Yang terbaru, yang jadi korbannya adalah Hasan, 47, warga Dusun Krajan, Desa Sumberkerang. Kemarin, puluhan kambing miliknya mati mendadak.
Di kambing-kambing yang mati itu terdapat ciri-ciri yang sama. Yakni, seperti bekas luka gigitan binatang pada bagian mata, leher dan dubur.
Matinya puluhan kambing itu pun memantik perhatian warga. Kemarin, puluhan warga berdatangan lantaran penasaran dengan kabar matinya puluhan kambing itu.
Kandang milik Hasan itu terletak di belakang rumahnya. Kondisi kandang itu dibagi dalam dua sekat yang terbuat dari bambu.
Hasan mengatakan, di dalam kandangnya itu ia memelihara 51 ekor kambing. Yang mati kemarin, ada 32 ekor. Kambing yang mati itu memang diternak bukan untuk dijual di hari raya Idul Adha. "Yang hidup kambing biasa (gibas) 15 ekor dan empat ekor kambing kacang (domba)," terangnya.
Ia tak menyangka puluhan kambingnya mati mendadak. Sebab, sekitar pukul 01.00 dinihari kemarin, ia masih sempat ke kandang untuk mengecek kambing-kambingnya itu.
Saat itu, ia masih terlihat kambingnya hidup dan sehat seperti biasanya. "Saya tahunya (kambing mati) setelah subuh sekitar pukul 05.00. Saat itu sudah banyak kambing saya yang mati. Padahal, beberapa jam sebelumnya tidak apa-apa. Saya juga tidak dengar suara yang aneh dari kandang," katanya.
Hasan yang juga jadi ketua RT 2/ RW I di desa setempat menjelaskan, serangan binatang misterius kepada kambing warga bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, kondisi serupa juga dialami saudaranya, Surdi, 50, warga Dusun Kubat, Desa Sumberkerang.
Beberapa hari lalu, ada 8 ekor kambing milik Surdi yang mati misterius. Di 8 kambing yang mati itu juga didapati luka yang sama. Yakni di bagian mata, dubur dan lehernya.
Hasan menyebutkan, beberapa hari sebelumnya, warga banyak mendapati anjing berkeliaran di desanya saat malam hari. Nah, keberadaan anjing misterius itulah yang diduga jadi penyebab kematian puluhan ekor kambing miliknya. “Kerugian yang saya alami sekitar Rp 20 juta lebih,” ujarnya.
Pengakuan serupa diungkapkan Ismail, 50. Pria asal dusun Pasar, Desa Sumberkerang mengatakan, tiga hari lalu satu ekor kambing miliknya juga mati dengan sebab yang sama.
Saat itu, sekitar pukul 04.00, terdengar kambingnya berlarian di kandangnya. Ia pun lantas keluar. Saat itu, didapati satu kambing miliknya mati. Saat itu, ia mendapati anjing di kandang kambingnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran pada Disternak-Kes, drh. Nur Eko Widianto mengatakan, dalam sepekan, pihaknya mendapati 56 kambing warga Gending mati mendadak. Usai diambil sampel, dipastikan bukan lantaran virus antraks. Rencananya, pihak disternak bakal membawa sampel itu ke lab untuk diuji lebih lanjut.
(br/mas/mie/JPR)