LensaNews, Seorang kakek asal Sragen, Jawa Tengah, Indonesia diyakni sebagai orang tertua di dunia. Dokumen yang diakui pemerintah ...
LensaNews,Seorang kakek asal Sragen, Jawa Tengah, Indonesia diyakni sebagai orang tertua di dunia. Dokumen yang diakui pemerintah menunjukkan bahwa dia berusia 145 tahun.
Dia dikenal sebagai “Mbah Gotho”. Menurut dokumen yang diakui pemerintah Indonesia, Mbah Gotho lahir pada 31 Desember 1870.
Lantaran catatan usianya yang mengejutkan, sosok Mbah Gotho diulas media Inggris, Daily Mirror, semalam (26/8/2016). Meski berusia panjang, Mbah Gotho mengaku sudah siap meninggal.
Dia telah hidup lebih lama dari 10 saudaranya dan empat istrinya. Istri yang terakhir kali menemaninya telah meninggal pada 1988.
Semua anak-anaknya juga sudah meninggal. Dia sekarang siap untuk meninggalkan cucu-cucu, cicit, dan canggah-canggahnya.
Jika benar dokumentasi kelahiran yang diakui pemerintah itu benar, maka Mbah Gotho akan terverifikasi sebagai orang tertua di dunia di dunia. Rekor usianya akan mengalahkan wanita Prancis Jeanne Calment, yang hidup sampai usia 122 tahun.
”Apa yang saya inginkan adalah untuk meninggal,” katanya. ”Cucu-cucu saya semua mandiri.”
Suryanto, cucu Mbah Gotho, mengatakan kakeknya telah mempersiapkan kematiannya sejak masih berusia 122 tahun. Namun, Mbah Gotho memang berumur panjang.
“Batu nisan di sana dibuat pada tahun 1992. Itu 24 tahun yang lalu,” kata Suryanto.
Sodimejo, atau biasa dipanggil dengan nama Mbah Gotho, sungguh panjang umur.
Ada satu keinginan dari Mbah Gotho yang sampai saat ini belum terpenuhi. Apakah itu?
Mengetahui keinginan dari Mbah Gotho pasti akan membuat orang membelalakkan matanya terkaget-kaget. Pasalnya, Mbah Gotho ini hanya meninggalkan dunia atau mati.
"Penginnya ya cuma mati. Cucu sudah mandiri, " kata Mbah Gotho saat ditemui di rumahnya di Dusun Segeran, Desa Ceeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Selasa, 23 Agustus 2016 .
Keinginannya ini bukan sekadar omongan belaka. Ternyata Mbah Gotho sudah menyiapkan berbagai perangkat jika sewaktu-waktu dirinya meninggal, mulai dari batu nisan, cungkup, serta kayu untuk penutup liang lahat.
Salah satu cucunya, Suryanto, mengungkapkan bahwa Mbah Gotho memang sengaja sudah menyiapkan semua perangkat yang digunakan untuk perlengkapan pemakaman. Bahkan, semua perangkat itu sudah disiapkan sejak puluhan tahun lalu.
"Itu nisannya sudah sejak tahun 1992. Jadi sudah 24 tahun lalu. Sementara batu nisan dan kayu untuk penutup liang lahat itu juga sudah ada. Saya kumpulkan di pojok ruangan, " kata Suryanto.
Nisan itu terletak di depan rumah Mbah Gotho. Nisan berbahan keramik berwarna putih itu teronggok dengan perkakas lainnya. Tak hanya itu, di batu nisan juga sudah tertulis nama Sodimejo.
"Pokoknya semua sudah siap, termasuk lahan makamnya juga sudah ada. Lahan makam dekat dengan anak Mbah Gotho," kata Suryanto.
Memiliki usia lebih dari seratus tahun tentu saja adalah sebuah anugerah. Bertahan hingga usia itu, apa rahasia panjang umur Mbah Gotho? "Resepnya itu cuma sabar lan nrimo," kata Mbah Gotho.