Penyangkalan Terhadap Teori Konspirasi Bahwa Bumi Itu Datar (Let’s Do The Math) bag-2

Lanjutan dari pembahasan teori bumi datar bagian ke 2 kali ini adalah akan menjawab apakah teori bumi datar itu adalah fakta ...

Lanjutan dari pembahasan teori bumi datar bagian ke 2









kali ini adalah akan menjawab apakah teori bumi datar itu adalah fakta atau hanyalah konspirasi HOAX? mengutip saintis  Neil Grease Tyson, “If you want to see the fact, let’s do the math”.
JARAK BUMI DAN BULAN

Dalam video tersebut telah dijelaskan bahwa jarak dari bulan ke bumi telah diukur oleh ilmuwan zaman Yunani kuno dengan memanfaatkan gerhana bulan. Ini sebuah penerapan teori matematika sederhana (dipelajari di SMP). Silahkan baca:cara menghitung jarak bulan ke bumi Pertanyaan pertama yang dimunculkan ialah kenapa data jarak antara bumi dan bulan hanya berdasar pada perhitungan ilmuwan Yunani Kuno? Mengapa NASA tidak melakukan perhitungannya sendiri?

Jawabannya sangat sederhana, karena ini sains! Ada sebuah kutipan yang mengatakan “The first time you do something, it’s science. The second time, it’s engineering.” (Artinya: Pertama kali kau melakukan sesuatu itulah sains. Kedua kalinya, itu rekayasa/tekhnik).

Perhitungan yang populer tentang jarak bulan-bumi yang paling populer memang berdasarkan kalkulasi ilmuwan Yunani Kuno. Sama seperti ketika Joseph Priestley menemukan oksigen tetapi namanya tidak tercatat karena Carl Wilhelm Scheele telah mempublikasikan temuannya tentang oksigen setahun lebih dahulu.

Karena memang mereka yang pertama kali melakukannya. Apakah NASA dengan peralatannya yang canggih bisa melakukannya? Bisa! NASA melakukan perhitungan jarak bumi-bulan dengan memanfaatkan pantulan gelombang ketika ditembakkan ke bulan. Data yang diperoleh oleh NASA jika dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan oleh ilmuwan Yunani kuno hanya berbeda 10% (ini hasil yang luar biasa akurat jika mengingat mereka tidak menggunakan peralatan yang kompleks).

Dalam video, dikatakan bahwa asumsi dasar bahwa bayangan yang menutupi bulan itu adalah bayangan bumi merupakan asumsi yang keliru (salah). Tetapi, satu-satunya penjelasan kenapa asumsi dianggap salah ialah: “Karena ilmuwan NASA masih menggunakan Siklus Saros untuk menentukan kapan terjadinya gerhana.”

PREDIKSI GERHANA DAN SIKLUS SAROS

Pertanyaan paling sederhana ketika mendapat informasi bahwa NASA menggunakan Siklus Saros untuk menentukan waktu terjadinya gerhana ialah : Apa itu Siklus Saros? Bagaimana cara NASA menggunakan Siklus Saros?

Pasti ketika melihat di video, kalian merasa kalau Siklus Saros ini adalah catatan Yunani yang berisi kapan gerhana terjadi? Karena memang pembuat video berusaha mengarahkan agar yang menonton berpikir seperti itu. Seolah-olah siklus saros itu seperti tabel perkalian yang hanya cukup melihat kita sudah tahu hasilnya.

Ternyata Siklus Saros merupakan sebuah siklus gerhana bulan yang dibuat oleh astronom Edmund Halley. Penggunaan nama Saros sendiri digunakan Edmund Halley karena dia membaca Souda (Ensiklopedia Bizantium), ia mengira bahwa siklus yang ia gunakan ini sama persis dengan saros dalam ensiklopedia tersebut.Ini dijelaskan dalam artikel ini 
http://www.astronoo.com/en/articles/eclipse-saros-cycle.html  Jadi siklus Saros bukan sebuah catatan tentang kapan terjadinya gerhana, tetapi merupakan siklus gerhana dalam 18 tahun 11 hari dan 8 jam yang dihitung dan dipetakan oleh ilmuwan Edmund Halley (1656-1742).
Siklus Saros sendiri hanya mampu memperkirakan waktu terjadinya gerhana bulan, tidak mampu menentukan lokasi terjadinya. Jika berbicara dalam ruang 3 dimensi, maka mungkin kita bisa tahu waktu terjadinya, tetapi kalau kita tidak tahu tempat terjadinya? Ada sebanyak tak terhingga kemungkinan akan lokasi teramatinya gerhana di bumi.

Tetapi dengan kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh NASA puluhan tahun yang lalu, gerhana bulan dan gerhana matahari dapat diprediksi waktu dan tempatnya dengan sangat tepat.

Nah.. Yang perlu digaris bawahi ialah, fakta bahwasanya dalam Siklus Saros tidak terdapat prediksi tempat terjadinya gerhana, tetapi NASA mampu melakukan perhitugan kapan dan dimana terjadinya gerhana tersebut. Artinya apa? Asumsi dan seluruh perhitungan yang dilakukan oleh NASA ialah benar, karena memang mampu menghitung titik tepat dimana kita bisa menyaksikan gerhana, baik itu gerhana bulan dan gerhana matahari. Sekarang apa Flat Earther bisa menghitung kapan terjadinya gerhana dan titik mana di peta yang bisa menyaksikan gerhana?

Selanjutnya, kalau kita pelajari secara seksama fakta bahwa ilmuwan bisa menentukan waktu terjadinya gerhana tidak ada hubungannya dengan perhitungan jari-jari bumi. Jadi gerhana matahari dan bulan hanyalah sebuah alat untuk melakukan pengukuran jarak bulan sama seperti pada pembuktian Teori Relativitas Einstein yang menggunakan gerhana matahari. Seperti penjelajah masa lalu yang hanya dengan melihat gugus bintang bisa menentukan posisinya secara tepat.
Jadi kalau diminta dari semua data jarak matahari, bulan, bumi beserta diameternya untuk mendapatkan angka pada Siklus Saros yaitu 18 tahun, 11 hari dan 8 jam tidak akan diperoleh, tetapi dengan data tersebut bisa diperoleh letak (titik geografis) di mana akan terjadi gerhana bulan dan matahari.

MATAHARI ITU DEKAT ( FLATH EARTH REALITY )

Penjelasan tentang matahari itu dekat yang didasari oleh sinar matahari yang menembus awan itu menyebar, ini adalah fenomena kimia. Kenapa matahari yang menembus awan itu menyebar? Dalam video dijelaskan bahwa para ahli (yang menganggap bumi bulat) mengatakan hal ini karena atmosfer bumi. Kemudian pembuat video menarik kesimpulan bahwa ini tidak masuk akal karena pasti atmosfernya bumi cekung, maka sinar yang datang akan semakin difokuskan.

Baiklah, kalau membayangkan bahwa atmosfer bumi itu merupakan kaca yang melindungi bumi, maka sinar matahari yang masuk ke atmosfer bumi akan menjadi lebih fokus (bukan menyebar). Tetapi apakah ada ilmuwan yang mengatakan kalau atmosfer kita adalah kaca? Tidak! Atmosfer bumi merupakan gas yang didominasi oleh Nitrogen, Argon, Oksigen, dan Karbondioksida.

Peristiwa ketika cahaya matahari menembus awan dan sinarnya menyebar itu disebabkan oleh Efek Tyndal dari awan. Dalam ilmu kimia, kabut dan awan merupakan koloid, dan salah satu sifat paling mencolok dari koloid ialah Efek Tyndal, peristiwa menyebarnya cahaya yang dilewatkan pada partikel koloid.

Peristiwa Efek Tyndal ini telah kita pelajari ketika di SMA, bahkan seringkali dipraktekkan, karena murah dan mudah. Jadi yang sebenarnya terjadi ialah sinar matahari yang datang akan disebarkan oleh awan tersebut. Tersebarnya cahaya ini, kalau melihat ilmu fisika merupakan merupakan peristiwa gabungan dari refleksi, absorbsi, dan refraksi cahaya (pemantulan, penyerapan dan pembiasan/pembelokan) oleh uap air (awan).


Sedangkan di video dijelaskan dengan eksperimen menggunakan kardus dibolongin kemudian disenterin itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang sedang terjadi. Bandingkan saja bedanya kardus dan awan, coba saja ganti kardusnya dengan kabut ataupun koloid sejenis, pasti jauh ataupun dekat sumber sinarnya pasti akan disebarkan (direfraksi).

Jadi keterangan video bahwasannya matahari itu begitu dekat merupakan klaim semata(tidak ada bukti ilmiah). Kemudian pembuat video mengatakan bahwa “semua orang bisa menghitung jarak matahari ke bumi”.


Sekali lagi, sebaran cahaya yang dilihat dari awan itu merupakan hasil Efek Tyndall, jadi ketika menghitung menggunakan triangular dengan asumsi bahwa sinar yang keluar dari awan ialah sinar langsung dari matahari, yang akan diperoleh ialah ketinggian awan penutup sinar tersebut, bukan ketinggian dari mataharinya (sumber cahaya). Bahkan dengan percobaan senter-kardus yang dilakukan sekalipun, dengan menggunakan triangular maka hanya akan menghitung jarak dari dasar (bayangan) ke kardus, bukan ke sumber cahayanya.

BULAN PUNYA CAHAYA SENDIRI ( FLATH EARTH REALITY )

Pembuat video mengatakan bahwa cahaya matahari dan cahaya bulan berbeda. Bulan dan matahari punya cahaya sendiri-sendiri yang membuat hewan bereaksi berbeda. Menurutku reaksi dari hewan terhadap dua cahaya ini tidak membuktikan apa-apa. Karena yang berbeda ialah karena gelap-nya malam itu. Coba saja kamu lihat reaksi hewan yang disinari senter pada siang bolong dan disinari senter pada malam hari, apa reaksinya sama? Pasti beda, tapi cahayanya sama-sama cahaya senter. Kemudian dikatakan juga “Matahari merupakan simbol keseimbangan alam, Yin dan Yang”, statemen ini tidak ilmiah,tidak ada kaitannya dengan teori bumi datar. Pada video diberikan percobaan pengukuran temperatur dari cahaya bulan yang menunjukkan nilai yang lebih dingin dibandingkan kegelapan. ternyata memang metode ini populer di Flat Earther (khususnya YT). Tetapi penjelasan mengapa ini terjadi justeru karena yang melakukan eksperimen ialah amatir, atau complete amatir. Karena mereka tidak tahu fungsi sebenarnya dan cara penggunaan dari alat yang mereka gunakan (untuk mengukur temperatur radiasi sinar). Silahkan baca di sini: http://www.physicscentral.com/buzz/blog/index.cfm?postid=1590436706491009951

BENDA SELESTIAL YANG MELEWATI BULAN DAN MATAHARI

Di video ini disebutkan pula bantahan tentang gerhana bulan merupakan bayangan bumi yang menutupi bulan. Alasannya adalah karena adanya benda selestial. Sedangkan benda salestial yang dimaksudkan ini ialah cahaya yang tertangkap oleh kamera, ini bisa kita lihat di manapun ketika kita memotret objek dengan cahaya terang. Semua orang yang mengenal fotografi pasti familiar dengan ini. Coba aja ambil kamera HP dan arahkan ke lampu diatas kamarmu:

Di dalam video ini, pembuat video mengatakan, “Jangan sekali-sekali berdebat kusir tanpa data, mengandalkan persepsi dan opininya sendiri. Bisa dibilang 95% informasi yang ada di google adalah opini-opini dan persepsi-persepsi tanpa dasar yang jelas.”

Sebuah statemen yang sangat brilian. Tapi coba cek ulang dari semua video, video satu pembuat video menampilkan data dari Google Analytic dan penjelasan tentang perhitungan triangular diambil dari Youtube Dr. Zack (seorang flat earther). Video dua penjelasan tentang GPS dia ambil dari Google. Pada video ketiga penjelasan tentang peta bumi datar diambil dari USGS, sebuah lembaga Amerika Serikat (apa yang membedakannya dengan NASA?)

Kalau benar-benar berprinsip 95% informasi di google dan Youtube ialah opini dan persepsi, kenapa justeru semua informasi yang ditampilkan di video ini dari Google?

BEDFORT LEVEL EXPERIMENT

Dalam video memberikan informasi yang setengah matang dalam Bedford Level Experiment. Bedford Level Experiment memberikan hasil bahwa seluruh bagian kapal akan terlihat sepenuhnya, ini membuktikan bahwa bumi tidaklah bulat.


Pada musim panas tahun 1838, Samuel Birley Rowbotham mengadakan sebuah ekperimen untuk menentukan bentuk bumi. Persis seperti di video, eksperimen ini mencoba melihat kapal yang berjarak sangat jauh, yaitu 9.7 kilometer. Seharusnya berdasarkan lengkungan bumi, maka bagian bawah kapal sebanyak 4.8 meter tidak akan terlihat. Dilaporkan hasil dari percobaan ini ialah, kita tetap bisa melihat kapal secara utuh.

Setelah eksperimen ini dilakukan, kritikan muncul dari angkatan laut bahwasanya percobaan Samuel Birley Rowbotham tidak menghitung refraksi cahaya oleh uap air laut yang pasti terjadi ketika temperatur sangat tinggi. Mengingat percobaan ini dilakukan saat musim panas, maka penguapan air laut pasti terjadi, dan akibatnya ialah refraksi cahaya (pembelokan cahaya) oleh uap air laut.

Seorang fisikawan lapangan bernama Alfred Russel Wallace akhirnya mempertaruhkan namanya dan melakukan percobaan ini. Yang pertama ingin ia pastikan ialah menghindari efek refraksi cahaya oleh uap air laut maka dia melakukan percobaan yang sama tetapi pada ketinggian titik pengamatan 13 kaki = 4 meter.

Hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa bagian bawah kapal menghilang, hasil yang berlawanan dengan yang diperoleh pada awal experimen Samuel Birley Rowbotham. Hasil ini diakui oleh kongres kemudian eksperimen yang sama telah dilakukan oleh orang lain dan memberikan hasil yang sama.

Ingat! Prinsip sains ialah jika percobaan tersebut diulangi dengan metode yang sama, di waktu yang berbeda, oleh orang yang berbeda, harus menghasilkan hasil yang sama.

Kesimpulan akhir dalam percobaan Bedford justeru hanya mengkonfirmasi sistem navigasi yang dilakukan oleh angkatan laut, yakni adanya refraksi cahaya oleh uap air laut. Ini diakui oleh semua ahli fisika di bidang geologi, tetapi tidak bisa diterima oleh Flat Earther.

LINTASAN MATAHARI MELINGKAR DI ATAS BUMI DATAR

bagaimana matahari yang difoto dari bumi terlihat lebih kecil daripada yang difoto ketika di pesawat. Karena percobaan semacam ini tidak punya standard yang jelas. Apakah kamera yang digunakan sama? Apakah waktu pengambilan gambar sama? Terlihat jelas bahwa waktu pengambilan gambarnya tidak jelas. Di bagian sebelah kiri gambar diambil saat matahari pada fasa paling terang, sedangkan di kanan matahari baru saja terbit.

Sekarang mari kita pikirkan kalau lintasan matahari berbentuk lingkaran yang berkeliling di atas bumi. Pertama, jika lintasannya seperti kembali ke pertanyaan awal, bagaimana peristiwa gerhana bisa dijelaskan?

Pertanyaan lainnya Dari mana flath earther bisa memastikan kalau matahari itu bulat?

Dan kalau perspektif mereka bahwa bulan dan matahari itu beredar beriringan dengan lintasan lingkaran yang sama diatas langit, maka kenapa penanggalan ummat muslim/Hijriyah yang berdasar pada posisi bulan bisa berbeda sekali dengan penanggalan Masehi yang berdasarkan posisi matahari? Karena kalau gerakan matahari dan bulan hanya melingkar dengan kecepatan yang sama, maka tidak akan ada perbedaan jumlah tahun antara penanggalan Masehi dan Hijriyah. Jelaskan kenapa Ramadhan selalu berganti-ganti di tanggalan Masehi?

Inilah yang menyebabkan pergeseran tanggal Ramadhan setiap tahunnya jika dilihat dari kalender Masehi. Ini juga menjelaskan kenapa Ramadhan di Jepang bisa bergeser dari musim dingin ke musim panas. Karena musim ialah pengaruh posisi matahari sedangkan penentuan Ramadhan bergantung pada posisi bulan.

berikutnya adalah membahas tentang peta penerbangan menurut flat earth dan usaha bombardir kubah bumi. Karena berhubungan dengan peta penerbangan, Kita akan mencantumkan seorang saintis dan insinyur terbaik bangsa ini, Bacharuddin Jusuf Habibie. Biar kita bisa mengukur, seberapa jauhkah pengetahuan kita dibandingkan mantan presiden Indonesia ini. 

USGS Lembaga Survey Geologi Paling Kredibel

USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat, berisi saintis-saintis dan menggunakan satelit untuk mengumpulkan data. Ya! USGS menggunakan satelit untuk mengumpulkan data! Sekarang pertanyaanya, apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel dan NASA adalah Holywood?

PETA BUMI DATAR
Faktanya ialah peta bumi datar yang dibuat oleh USGS menggunakan Azimuthal Equidistance ialah benar 100%. Permasalahannya ialah bagaimana cara menggunakan Azimuthal Equidistance Projection Map ini? Oh ya, Azimuthal Equidistance Projection (AEP) ini pertama kali dikemukakan oleh saintis muslim Al Biruni, tetapi ini tidak ada hubunganya dengan bumi datar ataupun bola.ternyata ada banyak sekali peta Azimuthal Equidistance Projection. Bahkan kita bisa membuat AEP secara online (ada generatornya).Ini salah satu contoh AEP london: https://www.jasondavies.com/maps/azimuth-distance/

Dalam peta tersebut, posisi tengahnya ialah kota London sehingga seperti kita melihat dunia dengan titik pusat London. Hasil map-nya benar karena pakai AEP, tetapi bentuknya berbeda dengan peta dunia yang ditampilkan oleh FET. Kenapa beda? Karena titik pusatnya berbeda. FET menggunakan AEP dengan titik pusat kutub utara sedangkan di web di atas menggunakan pusat kota London.

CARA MENGGUNAKAN AEP

yang menjadi acuan utama dari FET, adalah :

Distances and directions to all places true only from center point of projection. Distances correct between points along straight lines through center. All other distances incorrect . Any straight line drawn through center point is on a great circle. Distortion of areas and shapes increases away from center point.

Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari titik pusat proyeksi. Jarak benar antara dua titik selama melalui titik pusat. Semua jarak lainnya salah. Semua garis lurus yang melalui titik pusat merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi. Penyimpangan (ketidaksesuaian) luas dan bentuk akan meningkat dengan semakin jauhnya dari titik pusat.

Aturan ini juga ada disampaikan dalam video ke 5 dari teori flath earth, akan tetapi penjelasan yang di sampaikan di video ke 5 masih rancu dan tidak tepat.

Jika kita berbicara mengenai peta AEP yang digunakan FET, maka kita akan melihat peta dengan kutub utara sebagai titik tengah. Jadi:

Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari kutub utara (titik pusat).
Jarak benar antara dua titik selama segaris dengan kutub utara (titik pusat). (arah tidak benar)
Semua garis lurus yang melalui kutub utara(titik pusat) merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi.

Penyimpangan luas dan bentuk meningkat dengan semakin jauhnya jarak dari kutub utara.
Berdasarkan aturan tersebut maka berikut ini arah dan lintasan yang benar:



Ket:
– Jarak dan arah dari kutub utara menuju ke semua tempat ialah benar
– Jarak antara dua titik ialah benar jika segaris dengan kutub utara. (arahnya tidak benar)
– Jarak terpendek dari kutub utara ke kutub selatan
– Garis putus-putus ini menunjukkan bentuk kutub selatan yang telah terdistorsi maksimal bentuk dan luasannya, karena letaknya yang sangat jauh dari kutub utara. (bentuk kutub selatan ini salah kaprah)

CARA FLATH EARTH TEORI MENGGUNAKAN AEP

kalau kita pakai peta bumi datar semuanya jadi jarak terdekat karena lintasannya garis lurus.” Ya, sama persis.

Tetapi karena kita sudah mengerti aturan penggunaan peta AEP, segera lihat yang mana dari garis-garis itu yang melintasi kutub utara(titik pusat)? Bahkan apakah ada dua titik yang segaris dengan kutub utara? Tidak ada!

Sehingga berdasarkan aturan pertama AEP, “Jarak dan arah menuju ke semua tempat adalah benar hanya jika dari kutub utara”, ada kata “hanya jika” di situ artinya kalau bukan dari kutub utara, maka semua jarak dan arah menuju tempat lain ialah salah baik arah maupun jaraknya.

Jadi, cara menggunakan AEP ini dalam penerbangan ialah spesifik untuk setiap bandara. Jadi misalkan kamu di bandara Sukarno Hatta mau ke Santiago, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat Sukarno Hatta. Ketika kamu berangkat dari Santiago ke Tokyo, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat kota Santiago. Itulah sebabnya ada generator AEP online, karena setiap tempat akan menghasilkan proyeksi yang berbeda-beda. Jelas kan? :)

ANTARTIKA SEBAGAI DAERAH TERLARANG

Di dalam teori flath earth di sampaikan bahwa kutub utara adalah titik pusat dari bumi datar maka menurut mereka kutub selatan yaitu antartika adalah batas bumi datar, antartika adalah tembok es yang mengililingi bumi datar. Menurut mereka mustahil melakukan penerbangan melintasi antartika karena antartika itu tembok es raksasa.

jika bumi ini datar dengan kutub utara sebagai titik tengah dan tepinya adalah kutub selatan itu berarti jari-jari bumi datar  = Jarak kutub Utara – kutub selatan = 20.000 km  maka keliling tembok es adalah

2π × 20.000 = 125.663 km

Jadi ada tembok es besar yang teramat panjang lebih dari 120.000 Km, tetapi kita tidak tahu karena tembok es tersebut dijaga ketat pasukan militer. Ini semuanya hanya ‘pendapat’, ‘pernyataan’, dan beragam informasi yang mudah sekali dibelokkan. Seperti yang kita ketahui Penerbangan yang melintasi kutub memang tidak bisa dilakukan setiap saat tergantung faktor cuaca. Kita tahu cuaca di kutub bisa sangat ekstrim, suhu disana bisa -40°C itu bisa membekukan mesin jet.

Di bawah ini adalah video penerbangan komersil, Qantas Airways dari Sydney Australia ke Johanesburg, Afrika selatan melintasi kutub selatan.
So...benarkah antartika tidak bisa di lintasi???

Saat ini, tidak ada larangan untuk masuk ke wilayah Antartika. Hanya perlu izin standard saja. Bahkan banyak orang yang kesana untuk tujuan wisata.

HANE (High-Altitude Nuclear Explosions)

HANE ialah sebuah percobaan dimana militer (yang didukung saintis) berusaha mengukur seberapa jauh dampak dari nuklir yang sudah mereka buat. Uji ledakan nuklir ini berada pada ketinggian 23-540 km. Selain saintis dapat menguji seberapa besar dampak ledakannya, ini juga sebagai ajang show off bagi amerika terhadap Rusia dan sebaliknya. Sama sekali tidak ada bukti ilmiah bahwa ini adalah usaha-usaha untuk menembus kubah celestial bumi. Bom nuklir ini meledak di ketinggian 23-540km agar dapat dipelajari dampaknya.

Kalau HANE ini menabrak kubah celestial, maka logikanya semua roket akan meledak pada ketinggian yang sama. Tetapi kenyataanya HANE meledak pada ketinggian berbeda. Maka bisa disimpulkan bahwa ide tentang roket HANE ini menabrak kubah selestial, firmament  tidak terbukti sama sekali.

APA YANG DI LAKUKAN BJ HABIBIE

Adakah yang mengira kalau pembuat video kelima dari teori bumi datar tersebut lebih pintar dari BJ Habibie?

Mantan Presiden Indonesia itu adalah ilmuwan terhebat sepanjang sejarah Indonesia, beliau bekerja di bidang aeronautics (penerbangan) selama separuh umurnya. Ia telah memiliki sejumlah hak paten di bidang pembuatan pesawat terbang. Gravitasi, kemiringan bumi, lintasan pesawat, dan semua yang di bahas hingga bagian ke 5 ini adalah kerjaan beliau sehari-harinya.

Dengan semua pengetahuan, kecerdasan dan aksesnya pada dunia luar apa kalian berpikir kalau beliau ini tidak akan menyadari bahwa selama ini NASA dan ilmuwan berbohong mengenai bentuk bumi yang bulat? Sebuah fakta dasar dari semua perhitungan yang pernah beliau lakukan?

Artinya, kalau bumi datar ini adalah sesuatu yang ilmiah maka orang Indonesia pertama yang akan menyadarinya tentu saja Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie.

KESIMPULAN

Pada dasarnya permasalahan Freemason, Elite Global ini hanyalah sebuah pengalihan pandangan yang dilakukan oleh pembuat video. Kalau diulang lagi video 1-5,tidak ada konsep sains dalam video-video tersebut.

Apakah ada satu saja penjelasan tentang hukum-hukum ilmiah yang berlaku dalam teori bumi datar? Adakah perhitungan ilmiah yang dilakukan di video?

Adakah penjelasan bagaimana cara mereka mengukur jarak matahari yang katanya dekat itu? Adakah pembuktian bahwa kubah salestial atau firmament itu nyata? tidak ada..!!!!! 

Tidak ada propaganda di dalam sains semua sudah di buktikan dengan riset dan logika.



MATEMATIKA LEVEL LANGIT

Perhitungan diameter, jarak dan kecepatan matahari, bumi dan bulan itu merupakan hal yang terpisah dari Siklus Saros. Siklus gerhana merupakan kombinasi pergerakan bulan, bumi dan matahari yang masing-masingnya memiliki percepatan gravitasi. Artinya, arah dan kecepatan gerak dan gaya dari ketiganya itu berubah di setiap waktu (Prinsip vektor – pelajaran Fisika SMA).

Pendekatan matematis paling memungkinkan untuk kasus ini ialah dengan kalkulus dan relativitas yang telah dikembangkan oleh Newton dan Einstein. Tetapi itupun tidak akan mendapatkan hitungan siklus gerhana bulan. Kenapa? Terlalu kompleks. Begini contohnya:

Kamu melihat ada seorang perempuan naik mobil, kamu tahu massa mobil, kamu tahu kecepatan maksimal mobil, kemudian kamu ditanya berapa hari sekali perempuan itu ke salon? Bisakah kamu menjawabnya? Kamu bahkan nggak tahu kemana arah mobilnya.

32 mil/ 51.5 km

Setelah 9 menit menonton video ini, secara ajaib angka 32 mil/ 51.5 km muncul di layar Youtube. Katanya, itu adalah pembuktian dengan angka matematika. Tapi tanpa ada operasi matematika tambah, kurang, bagi, langsung tau-tau muncul angka 32 mill..

Kalau benar angka ini dari trigonometri maka untuk menghitung jarak bulan-bumi harus ada tiga titik. Titik pertama bumi, kedua bulan, ketiganya apa?

Okelah kita terima saja angka ajaib 32 mil. Tapi sekarang kalau jarak bulan-bumi ialah 32 mil, akan muncul pertanyaan?, bisa nggak buat menemukan Siklus Saros yang 18 tahun, 11 hari 8 jam?  Atau yang lebih dasar saja, bisa nggak dipakai menghitung diameter bulan? Dengan asumsi kita sepakat kalau bulan itu bulat.

AUGUSTE PICCARD

Auguste Piccard mengatakan bahwa bumi itu seperti flat disk. Tapi pasti ada yang aneh karena di video keenam, artikel di wikipedia itu dipotong hingga berukuran besar sekali. Yap. Setelah dicek langsung begini versi lengkapnya:

An article in Popular Science in August 1931 described their journey: “The story of their adventure surpasses fiction. During the ascent, the aluminum ball began to leak. They plugged it desperately with vaseline and cotton waste, stopping the leak. In the first half hour, the balloon shot upward nine miles. Through portholes, the observers saw the earth through copper-colored, then bluish, haze. It seemed a flat disk with upturned edge. At the ten mile level the sky appeared a deep, dark blue. With observations complete, the observers tried to descend, but couldn’t. While their oxygen tanks emptied, they floated aimlessly over Germany, Austria, and Italy. Cool evening air contracted the balloon’s gas and brought them down on a glacier near Ober-Gurgl, Austria, with one hour’s supply of oxygen to spare.”

KITA hanya akan mengambil point penting pada kalimat yang di beri huruf tebal dan untuk menyingkat pembahasan

Dalam eksplorasi ini, bola almunium mengalami kebocoran. Mereka menambalnya dengan vaseline dan sampah kapas untuk menghentikan kebocoran. Setelah 1.5 jam, balon alumunium telah melayang setinggi 9 mil. Melalui lubang port, pengamat melihat bumi dengan warna seperti tembaga, kemudian warna kabut kebiru-biruan. Itu seperti flat disk dengan bagian ujung melengkung.

Sekarang perhatikan pada ketinggian berapa pengamatan ini dilakukan? 9 mil. Jika kita konversi ke dalam kilometer, maka 14,5 km. Pesawat komersial, dapat terbang hingga ketinggian 12 km, hanya berbeda 2 km dengan apa yang dicapai oleh Auguste Piccard.

Sekarang, untuk kalian yang sudah pernah terbang dengan pesawat pasti juga melihat bumi seperti flat disk/piringan datar. Apa yang anda lihat dengan apa yang dilihat Auguste Piccard pada 1931 ini tidak akan berbeda jauh. Alasan kenapa dia melihat bentuknya seperti piringan datar ialah karena lokasi pengamatannya kurang tinggi. Bandingkan saja dengan satelit yang berada di LEO, yaitu 160 km. Sepuluh kali lebih jauh dari pengamatan Auguste Piccard.

Di wikipedia, dijelaskan bahwa hingga akhir hidupnya Auguste Piccard berhasil mengamati hingga Stratosfer pada ketinggian 23 km. Tetapi tidak ada catatan tentang apa yang dilihatnya dari sana.

Pertimbangan sederhanya, jika yang ada pada iklan itu fakta, bahwa Auguste Piccard mencapai kubah firmament, maka berdasarkan pencapaian Piccard firmament itu sangat rendah, hanya 14,5 km. Kalau dibandingkan dengan pembahasanku sebelumnya, di part5 yaitu peristiwa HANE, maka ledakan HANE yang berada di ketinggian >22km itu seharusnya sudah menembus firmament ini.

MATEMATIKA ANGKA DALAM NARASI

Masih ingat bagimana video keenam ini diawali? Ya “angka matematika” kata kuncinya. Sayangnya, hingga menit ke-19, artinya hingga lebih dari setengah video ini ditayangkan tidak ada persamaan matematis ataupun perhitungan matematis yang dilakukan! Bahkan tidak ada perkalian, pembagian dan penjumlahan yang dilakukan. Yang ada malah tampilan iklan Hennessy Brandy (minuman keras).

Bahkan pembuat video sempat menampilkan film-film sains fiksi dari yang lawas hingga yang terbaru. Apakah ini yang dimaksud dengan “Pembuktian dengan angka matematika”?

Kalau sebanyak itu koleksi sains fiksi yang ditonton, maka wajar saja kalau beranggapan bumi itu datar. Karena tidak akan ada waktu lagi untuk belajar matematika, fisika, kimia, kalkulus, aljabar linier, vektor, kuantum, termodinamika. Habis waktunya dipakai menonton fiksi. Kemudian ketika tidak mengerti tentang konsep sains, logika dan alam semesta, dituduhlah semua ilmuwan berbohong.

ROTASI SATELIT MENGELILINGI BUMI

perhitungan kecepatan satelit berdasarkan hukum gravitasi Newton juga di sampaikan di video ke 6 ini walaupun rumus dan penjelasannya juga salah. Persamaan yang digunakan ini adalah derivasi persamaan Kepler untuk orbit lingkaran sempurna yang stabil menggunakan hukum gravitasi Newton. Jarak satelit yang tertulis 400kilometer itu salah, yang sebenarnya ialah 640kilometer.
Munculnya gambar perhitungan ini diikuti dengan pertanyaan yang menarik.

“Dimana ada pesawat yang berjalan dengan kecepatan 28.000 km/jam? 23 kali kecepatan suara?”
Tidak ada!

setelah menonton video ini, maka secara logika akan mengatakan: “Wah.. Benar! Kalau satelit melaju dengan kecepatan itu maka akan hancur, karena desainnya yang tidak aerodinamis. Apalagi kalau melihat pesawat saja harus punya body super kokoh dan aerodinamis untuk bisa melaju secepat 1.900 km/jam.”

 Ini perbandingan yang cukup benar jika saja lingkungannya sama atau hampir sama.

Kenyataanya ialah ada gaya gesek udara!  Jadi semua didalam atmosfer bumi dan di atas permukaan tanah akan mengalami yang namanya gaya gesekan udara. Kecuali yang di dalam air, akan mengalami gaya gesek air.Di luar angkasa masih ada gaya gesekan, tetapi angkanya sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya gesekan di udara. Karena itulah bentuk satelit tidak perlu aerodinamis karena gaya gesekannya dengan fluida hampir tidak ada.

Kalau kalian browsing di google tentang “The Slowest Plane” maka yang akan kalian temukan ialah M15- Belphegor.  Jet agrikultur tahun 1973 yang memiliki kecepatan 200km/jam. Strukturnya seperti ini:
 Sekarang masih dari google, coba cari “The Fastest Submarine” maka yang akan ditemukan dari wikipedia ialah Soviet K-222. Kapal selam perang tahun 1963 ini memiliki kecepatan 44.7 knot atau 82.8 km/jam. Strukturnya seperti ini:

Sekarang  bayangkan kalau kita tinggal di air dan yang kita kenal hanyalah kapal selam. Kita menggunakan kapal selam sebagai alat transportasi utama dan kapal selam tercepat ialah K-222 dengan kecepatan 81 km/jam. Kemudian sekelompok saintis datang dan menunjukkan pesawat M15-Belphegor ke kamu.

Diceritakanlah kalau benda bernama pesawat terbang ini bisa melaju dengan kecepatan 200km/jam di udara. Nah karena kamu nggak pernah tahu udara, maka pasti bingung dan sulit untuk percaya kan? Apalagi melihat bentuk M15-Belphegor yang tirus dan rapuh itu, pasti patah dong sayapnya kalau melaju 200 km/jam, K-222 yang hanya melaju 81 km/jam saja body-nya harus kokoh kayak gitu. Begitu kan berpikirnya?

Oke kembali ke kenyataan. Kenyataannya, tidak ada masalah dengan M15-Belphegor di udara. Bahkan banyak pesawat terbang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari itu. Jadi yang menjadi masalah ialah pikiran kita tidak bisa membayangkan kalau lingkungan yang dihadapi oleh pesawat terbang itu sangat berbeda dengan kapal selam.

Nah, satu-satunya cara untuk kamu menyadari perbedaan lingkungan ini, tanpa survei langsung ialah dengan menggunakan ilmu fisika dan matematika. Sekarang mari kita lihat perbandingan gaya gesekan yang dialami oleh kapal selam dan pesawat terhadap lingkungannya. Jadi kita akan mengesampingkan bentuk, luas permukaan, dan kecepatan dari kapal selam dan pesawat, kita anggap sama saja, karena memang yang akan kita bandingkan ialah lingkungannya, yaitu air dan udara.

Air dan udara merupakan fluida, maka kita menggunakan persamaan gaya gesekan pada fluida.

drag = gaya gesekan
C = koefisien gesek
A = Luas permukaan (pesawat/kapal selam)
v  =  kecepatan
ρ  = Massa jenis fluida (air/udara)

Dari empat faktor yang mempengaruhi gaya gesekan(fdrag), yang merupakan pengaruh lingkungan ialah massa jenis fluida(ρ). Maka langsung saja kita bandingkan massa jenis air dan udara:

ρair : ρudara –> 1 gr/cm3: 0,0012 gr/cm3

Jadi gaya gesekan yang dialami pesawat ialah 1,2 x 10-3 kali dari yang dialami oleh kapal selam. Itulah alasannya kenapa kapal selam K-222 perlu body yang kokoh untuk menahan gaya gesek air pada kecepatan 81 km/jam, sedangkan pesawat M15-Belphegor dengan body yang tidak terlalu kokoh mampu melaju pada kecepatan 200 km/jam. Setiap lingkungan memiliki kebutuhan yang berbeda.

Sekarang bagaimana dengan lingkungan satelite jika kita bandingkan dengan pesawat? Yap! Dengan logika dan persamaan yang sama, bisa kita bandingkan lingkungan udara dan luar angkasa.

ρair : ρangkasa —-> 0.0012 gr/cm3: 2×10-31 gr/cm3

Jadi satelit mengalami gesekan 6 x 10-27 kali dari yang dialami oleh pesawat.  Pangkat negatif ini menunjukkan bahwa nilai gesekan pada satelit sangat kecil, sangat jauh beda dengan apa yang dialami oleh pesawat terbang.

Bagaimana sudah dapat gambaran sekarang????

IDE NEWTON UNTUK MEMBUAT ORBIT SATELIT

Kepler telah mengajukan beberapa persamaan fisika untuk menghitung orbit dari bulan terhadap bumi bulat. Tetapi kemudian Newton mengembangkan perhitungan ini dengan melakukan percobaan pengujian bom meriam kemudian mengukur titik jatuh pelurunya. Kemudian dia menghitung kembali penembakan meriam dan mengukur titik jatuhnya. Berdasarkan kecepatan jatuhnya, diketahuilah kalau dalam satu detik (1s) peluru meriam akan jatuh sejauh 5meter dari keadaan puncaknya. Ini dapat kita hitung dengan persamaan hukum gerak Newton: S= 1/2 a. t2. Seperti perhitungan sederhana di gambar di bawah ini(sebelah kanan) kalian akan menemukan bahwa jarak vertikal yang akan ditempuh oleh benda yang jatuh dalam satu detik ialah 5m. 

Kemudian perhatikan kembali percobaan penembakan meriam (gambar sebelah kiri). Pada gambar tersebut diketahui bahwa setiap 8km bumi melengkung turun sebanyak 5m. Nah jika peluru mencapai jarak horizontalnya ialah 8km, dan turun vertikalnya sebanyak 5m, berdasarkan perhitungan sebelumnya (yang sebelah kanan) dengan percepatan gravitasi bumi (10m/s2 ), benda akan jatuh sejauh 5m setiap satu detik. Jika peluru melaju pada kecepatan 8km/s maka dapat dipastikan bahwa posisi peluru terhadap inti bumi ialah tetap.  Untuk lebih jelasnya lagi perhatikan gambar dibawah ini, bagaimana kombinasi dari gerak horizontal dan vertikal menghasilkan lintasan melingkar sempurna.
Perhatikan gambaran di atas, lingkaran merah ialah bumi, dan lingkaran pensil ialah orbit satelit.  Dalam pelajaran Fisika SMA diajarkan tentang vektor. Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah. Dalam satu detik satelit akan mengalami dua arah perpindahan, pertama ialah perpindahan vertikal sejauh 5m mengarah ke pusat bumi (jatuh karena gravitasi) dan perpindahan horizontal sejauh 8km yang tegak lurus dengan gravitasi. Lambang RV pada gambar merupakan resultan vektor yang merupakan penjumlahan dari vektor horizontal dan vertikal. Penjumlahan keduanya ini dapat kita peroleh dengan menggunakan trigonometri.

Dalam skema ini, tidak diperlukan angka dari RV(resultan vektor), yang perlu kita perhatikan ialah bahwa posisi/jarak satelit terhadap inti bumi(inti gravitasi) ialah sama persis baik itu sebelum maupun setelah perpindahan (Posisi satelit awal- Posisi satelit 1s). Pun sama dengan posisi satelit 2s, akan sama persis jaraknya terhadap inti bumi.

Pada gambar ini terlihat kalau lintasan dari satelit tersebut harusnya tidak bundar (lihat garis putus-putus RV). Ini karena yang kita gunakan ialah waktu 1s (1 detik), sekarang kalau kita ubah menjadi 0.001s (0.001 detik) maka garis RV akan semkin pendek dan bentuk lintasan semakin mendekati lingkaran. Dengan pendekatan ini, jika kita buat waktunya sangat kecil, mendekati 0, maka akan diperoleh lintasan melingkar seperti gambar di atas. Ini adalah materi matematika Integral dan Diferensial yang diajarkan saat SMA.

Dari percobaan meriam dan logika orbit satelit (Hukum Ketiga Kepler), Newton merumuskan bahwasannya jika sebuah benda melaju dengan kecepatan 8km/s dengan arah tegak lurus terhadap gravitasi bumi, maka benda tersebut akan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan lingkaran. Inilah awal mula ide satelit bisa muncul.

Setelah itu ia mengembangkan persamaan matematisnya, maka diperolehlah: 
v2 = (G M)/r 

Dapat diubah menjadi bentuk:

ket;
 = velocity (kecepatan)
G = konstanta gravitasi
mE = massa bumi
r  = jarak dari satelit ke inti bumi



Dengan menggunakan persamaan ini, kita bisa menghitung standard kecepatan sebuah satelit agar tidak jatuh ketika terkena gravitasi bumi. Seperti di bawah ini
Perhitungan ini sudah benar, kecuali keterangan bahwa ketinggian satelit ialah 400km. Dalam perhitungan ini, ketinggian dari satelit ialah 640 km = 6.4x105 m dan angka jari-jari bumi yang digunakan ialah 6.380 km = 6.38x106 m. Perhatikan pada persamaan, bagian bawah (r) merupakan jarak satelit dari inti bumi yang bisa diperoleh dengan menjumlahkan jari-jari bumi+ketinggian satelit. Pembuat video sebenarnya tidak mengerti persamaan fisika sederhana ini.

Dari perhitungan ini diperoleh angka 7.5km/s sedikit berbeda dengan yang kita peroleh sebelumnya yaitu 8km/s atau setara dengan 28.000km/jam. Ini karena persmaan ini menggunakan perhitungan yang lebih rinci dan teliti, sedangkan perhitungan sebelumnya menggunakan banyak pembulatan angka.

APAKAH BAHAN BAKAR SATELIT TIDAK AKAN HABIS

Jika merujuk pada satelit-satelit besar, maka beberapa satelit besar memang harus menggunakan bahan bakar. Hal ini bisa dikonfirmasi dengan cek di YT "NASA refuelling satellite". Tetapi pada dasarnya bahan bakar pada satellit ini digunakan hanya untuk mengarahkan posisi satelit, bukan sebagai pendorong agar satelit bergerak.

Dalam hukum pertama Newton secara sederhana dikatakan bahwa "Setiap benda akan terus diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya yang bekerja pada benda tersebut". Contoh paling sederhana-nya ialah ketika kita mengendarai mobil maka mobil akan bergerak, misalkan 20km/jam. Setelah itu jika kita matikan mesin mobil mobil masih akan bergerak (tanpa menginjak rem). Gerakan mobil ini sebenarnya akan konstan pada 20km/jam jika saja tidak ada gaya gesekan ban terhadap aspal dan gaya gesekan body mobil terhadap udara.  Hal ini sudah terbukti dalam percobaan "pendulum in a vacuum"

Pada postingan sebelumnya, sudah kita bahas kalau di luar atmosfer bumi satu-satunya gaya yang bekerja ialah gaya gesekan yang besarnya  6x10-27 kali gaya gesekan di udara. Maka jika ada benda yang bergerak di angkasa dengan kecepatan 8km/s atau 28.000km/jam, kecepatan ini akan terus konstan selamanya. Inilah yang membuat pada dasarnya satellit dan benda-benda angkasa bisa bergerak mengorbit bumi tanpa bahan bakar, hanya perlu initial velocity, kecepatan awal.

Jadi ketika NASA atau space exploration program lainnya melakukan refuelling, pengisian bahan bakar. Pasti muncul pertanyaan, kenapa harus ada pengisian bahan bakar kalau satelit ini nggak perlu bahan bakar? pada dasarnya satelit tidak perlu bahan bakar untuk mengorbit, tetapi ketika lintasan satelit meleset dari orbit aslinya, maka digunakanlah bahan bakar untuk mendorong satelit kembali ke lintasan aslinya dan memberikan kecepatan 28.000 km/jam.

Refuelling ni hanya untuk satelit-satelit besar dan mahal saja. Sebab tanpa adanya refuelling maka satelit bisa saja keluar dari orbit dan ke ruang angkasa lepas, atau bisa juga tertarik gravitasi bumi dan hancur terbakar atmospher.

Oh ya mungkin kalian sampai saat ini berfikiran bahwa satelit itu adalah benda maha canggih  yang desainnya seperti kapal luar angkasa dan berukuran besar semua. Tetapi sebenarnya ukuran satelit itu bervariasi.

BERAPA UKURAN SATELIT

Ukuran satelit sebenarnya sangat bervariasi.ternyata satelit pertama di dunia, milik Soviet, yaitu Sputnik1 ternyata hanya berukuran sebesar bola yoga.  Ini ukuran beberapa satelit paling terkenal:

Ukuran dari satelit-satelit ini bervariasi dari yang sangat kecil berukuran seperti bola voli hingga yang sangat besar seukuran lapangan americal football.

PELUNCURAN SATELIT DAN PERAWATANNYA

Pasti banyak yang mengira kalau satu roket luar angkasa pasti membawa hanya satu satelit. Nah pernyataan ini benar untuk kasus Sputnik1 dan beberapa satelit di masa awal-awal eksplorasi luar angkasa. Tetapi saat ini dalam satu roket bisa membawa hingga 20 satelit. 

Untuk satelit kecil, dalam peluncurannya hanya perlu pendorong pada roket. Seperti Sputnik 1 misalkan. Satelit ini berukuran kecil dan bentuknya hanya menyerupai bola besi. Untuk peluncurannya hanya perlu pelontar pada roket untuk melemparkannya dengan kecepatan 8km/s seperti yang telah kita hitung. Jadi pada satelit sendiri tidak ada bahan bakar karbon di dalam satelit ini. Satelit mengandalkan tenaga matahari (solar cell) untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini cukup untuk operasi seluruh rangkaian elektronik dalam satelit. 

Umumnya hampir tidak ada perawatan pada satelit-satelit kecil (yang juga murah). Ketika bergeser dari garis edarnya maka ada dua pilihan, menjauh dari bumi atau jatuh ke bumi. Jika menjauh ya sudah hilang di luar angkasa yang luas, jika jatuh ke bumi maka akan hancur ketika menabrak atmosfer bumi. 

Untuk satelit yang berukuran lebih besar, satelit ini memiliki bahan bakar dan pendorong, sehingga kecepatan dan lintasan dari satelit ini dapat dikontrol dari bumi. 
Biasanya satelit jenis ini memerlukan perawatan, perbaikan dan pengisian ulang bahan bakar. Saat ini untuk keperluan perawatan dan refuelling ini dilakukan oleh robot. Tetapi dulu memang dilakukan oleh manusia. 

ASTRONOUT MENGISI BAHAN BAKAR SATELIT

Salah satu yang ditampilkan dalam video dan sangat menarik ialah bagaimana mungkin astronot bisa keluar satelit dengan baju lengkap untuk memperbaiki atau mengisi ulang bahan bakar satelit.

Di video dilebih-lebihkan seolah ini tidak mungkin dilakukan karena jika satelit melaju dengan kecepatan 28.000 km/jam,  maka astronot tidak akan bisa keluar dan melayang-layang, harusnya astronot tertinggal seperti ketika orang berada di luar pintu pesawat terbang. 

Petama-tama setiap Astronot yang akan melakukan spacewalk (keluar dari spacecraft) akan diikatkan safety agar tidak terlepas dan melayang-layang di angkasa. Beberapa bahkan membawa semacam tas yang merupakan roket pendorong.

Karena kecepatan satelit ialah 28.000 km/jam maka kecepatan dari astronot ketika keluar ialah sama 28.000. Di luar angkasa ini kondisinya tidak ada gesekan sama sekali apalagi angin. Maka tidak akan ada tekanan dari fluida yang dialami oleh astronot tersebut. Kalau pengisian bahan bakar di pesawat militer yang dilakukan di atmosfer (ada angin dan tekanan udara) saja bisa dilakukan, maka di luar angkasa tanpa tekanan udara, teknik yang sama akan bisa dilakukan.

Semuanya jadi simple dan masuk akal kan? :)

UNTUK KALIAN YANG MASIH MAU BERPIKIRAN LOGIS

Setelah menonton serial video konspirasi Teori Flat Earth hingga selesai, kalian boleh memilih. Mana yang lebih kalian percaya? Ratusan ribu ilmuwan dan peneliti di negara-negara maju yang telah belajar hingga Ph.D, kemudian menghabiskan puluhan tahun di laboraturium itu berbohong tentang semua eksplorasi sains dan tidak satupun dari mereka memberitahukan kebenarannya? Atau ada sekelompok blogger yang terlalu banyak menonton fiksi kemudian bingung tentang sains dan alam semesta lalu menyalahkan semua ilmuwan?

Pembahasan video teori the flath earth hanya sampai video ke 6 saja Karena di video 7-9 hanya berisi cerita tentang vahyudi, iluminasi, dan remason. Terbukti atau tidaknya video7-9 tidak akan berpengaruh kepada fakta ilmiah bahwa bumi itu bulat. Kita tidak akan membahas hal-hal yang terlalu spekulatif dan tidak bisa dijelaskan dengan logis. 

Sampai di sini mungkin timbul pertanyaan Kenapa NASA tidak membawa pengikut FET ke luar angkasa saja sehingga mereka bisa melihat langsung? NASA tidak akan sebodoh itu. NASA menganggap bahwa orang yang percaya pada FET ialah orang yang tidak memahami sains. Karena sebenarnya ketika orang memahami sains, maka sudah jelas bukti-bukti sains tentang bumi bulat tanpa perlu melihatnya dari angkasa. Kalau hari ini NASA membawa pengikut FET ke luar angkasa, besok akan ada TEP (Trapesium Earth Theory), besoknya lagi PET (Pyramid Earth Theory) agar mereka bisa ke luar angkasa. Karena membuat teori fiksi lebih mudah daripada belajar sains puluhan tahun dan masuk NASA. 

Nama

artikel,57,astronomi,4,Berita,190,budaya,6,ekonomi,3,fashion,3,gosip,4,hukum,8,inspiratif,7,Internasional,13,islam,21,kesehatan,5,militer,4,nasional,10,olahraga,1,opini,10,Politik,35,populer,6,sejarah,7,selebriti,3,seni,3,spiritual,6,Tausiah,5,tekno,2,tips,3,Unik,6,wanita,1,
ltr
item
Lensa News: Penyangkalan Terhadap Teori Konspirasi Bahwa Bumi Itu Datar (Let’s Do The Math) bag-2
Penyangkalan Terhadap Teori Konspirasi Bahwa Bumi Itu Datar (Let’s Do The Math) bag-2
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGEVKhR02J98Omo7brMSyeePiOnUPHb6CPkBM6egK65rvt3wU8x_3tB1A1yaC83LElgsxBAiqxr5OCEndnvOAgIOxOzGL8-HTdgjw3TqLiB1kMnxmk7OMI0vuDAQd6ej9w6b3lk-56YOu/s320/Siklus-Saros+%25281%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGEVKhR02J98Omo7brMSyeePiOnUPHb6CPkBM6egK65rvt3wU8x_3tB1A1yaC83LElgsxBAiqxr5OCEndnvOAgIOxOzGL8-HTdgjw3TqLiB1kMnxmk7OMI0vuDAQd6ej9w6b3lk-56YOu/s72-c/Siklus-Saros+%25281%2529.jpg
Lensa News
http://lensa-nws.blogspot.com/2016/09/penyangkalan-terhadap-teori-konspirasi_2.html
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/2016/09/penyangkalan-terhadap-teori-konspirasi_2.html
true
7788556715240787709
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy