Lensa News,Jakarta - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, menilai penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Selatan terhad...
"Tadi saya sempat minta surat izin penggusuran, ternyata mereka tidak bawa," katanya di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 1 September 2016.
Syarif menuturkan penggusuran itu juga menyebabkan ratusan jiwa dari 60 kepala keluarga terbengkalai. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah terkesan mendadak. "Saya tadi sempat tanya kepada Lurah Rawajati dan Camat Pancoran, tapi mereka tidak menjawab, malah lari," ujarnya.
Penggusuran yang dilakukan saat ini juga minim antisipasi. Apalagi saat terjadi bentrok antara warga Rawajati dan Satuan Polisi Pamong Praja sebelum penggusuran. "Korban yang terjatuh dibiarkan begitu saja oleh Satpol PP, tak diobati," tuturnya.
Puluhan pemukiman warga RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati Pancoran Jakarta Selatan ditertibkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel). Sekitar 300 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diterjunkan dalam penertiban warga Rawajati ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku penggusuran tersebut merupakan ujian bagi wali kota Jaksel.
Dari hasil pantauan , saat Satpol PP hendak masuk ke dalam pemukiman warga Rawajati, aparat juga diadang oleh ratusan warga yang menolak penertiban ini. Namun Ahok mengaku sama sekali tidak mengetahui hal ini.
“Saya nggak tau. Makanya tes saja, wali kotanya beres nggak. Masak semua mesti saya,” katanya ditemui di Balai Kota, Kamis (1/9).
Dari hasil pantauan , saat Satpol PP hendak masuk ke dalam pemukiman warga Rawajati, aparat juga diadang oleh ratusan warga yang menolak penertiban ini. Namun Ahok mengaku sama sekali tidak mengetahui hal ini.
“Saya nggak tau. Makanya tes saja, wali kotanya beres nggak. Masak semua mesti saya,” katanya ditemui di Balai Kota, Kamis (1/9).
Ahok mengaku telah mendapatkan informasi bahwa sosialisasi telah dilakukan sehingga memberi izin penggusuran.
“Rawajati tanya sama wali kota. Mereka lagi, katanya DPRD semua sudah tahu. Ya sudah sosialisasi jelas, saya bilang kerjakan saja,” ujar Ahok.
“Rawajati tanya sama wali kota. Mereka lagi, katanya DPRD semua sudah tahu. Ya sudah sosialisasi jelas, saya bilang kerjakan saja,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, Pemkot Jaksel ingin mengembalikan fungsi lahan agar tidak terjadi kemacetan dan membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH). Orang nomor satu di DKI Jakarta ini mempersilakan rencana pembangunan tersebut dan sebagai sebuah ujian apakah wali kota Jaksel dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Selain itu, sebagian dari mereka direlokasikan ke Pasar Jaya yang berbentuk seperti rusun untuk menolong warga yang tidak memiliki usaha.
“Kalau kamu dagang, otomatis. Sama juga kayak waktu kamu mau dagang, mau digeser ke rusun kamu langsung dapat kios. Kecuali kamu yang belum pernah, ya diundi. Sebetulnya sederhana, semuakan inkubator sebetulnya. Kita kan niatnya nolong,” ujar Ahok.
Berdasarkan pantauan, warga Rawajati sempat melakukan zikir bersama di jalan sebelum mereka didorong mundur ratusan anggota Satpol PP. Sempat pula terjadi keributan dan lempar-lemparan botol air minum antara warga Rawajati dan Satpol PP. Selain itu, sebagian dari mereka direlokasikan ke Pasar Jaya yang berbentuk seperti rusun untuk menolong warga yang tidak memiliki usaha.
“Kalau kamu dagang, otomatis. Sama juga kayak waktu kamu mau dagang, mau digeser ke rusun kamu langsung dapat kios. Kecuali kamu yang belum pernah, ya diundi. Sebetulnya sederhana, semuakan inkubator sebetulnya. Kita kan niatnya nolong,” ujar Ahok.
Sekitar 300 personel Satpol PP diterjunkan untuk menertibkan permukiman yang berdiri di samping rel kereta api Duren Kalibata tersebut. Saat terjadi bentrok, tiga orang terluka terkena lemparan botol dan dorongan Satpol PP.
Sebelumnya, pada 2015, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah mengeluarkan surat peringatan kepada warga Rawajati RT 09 RW 04 untuk mengosongkan rumah mereka. Permukiman mereka akan digusur oleh pemerintah lantaran lahan yang ditempati merupakan tanah negara yang akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
sumber:republika
tempo.co