Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati (IST) Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati yang membu...
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati (IST)
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati yang membuat kebijakan shalat jumat dua shif menandakan orang dekat Gubernur DKI Jakarta itu ingin menghancurkan Islam.
“Shalat Jumat itu punya fungsi bertemunya umat Islam, bisa saling diskusi, kalau hanya dua shif, itu hanya ritual saja, sama saja meniadakan fungsi shalat Jumat lainnya,” kata pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Rabu (7/9).
Kata Ibnu Masduki, tidak ada alasan khususnya di Jakarta melaksanakan shalat Jumat secara bergantian.
“Kalau untuk efektifitas kerja biar tidak ada yang kosong, sangat tidak masuk akal, karena ada karyawan yang non muslim bisa mengerjakan tugas lainnya. Ini ada agenda tersembunyi ingin hancurkan Islam,” ungkap Ibnu Masduki.
Menurut Ibnu Masduki, selama Ahok memimpin Jakarta, orang kepercayannya membuat kebijakan yang mempersulit umat Islam. “Yang memimpin PD Dharma Jaya itu orang kepercayaan Ahok, makanya membuat kebijakan yang merusak umat Islam,” pungkas Ibnu Masduki.
Ratusan pegawai PD Dharma Jaya, berencana melakukan mogok massal pada, Kamis (8/9/2016) guna memprotes tindakan arogan Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati.
Salah satu kebijakan kontroversial salah satu BUMD Pemda DKI Jakarta tersebut adalah tidak adanya kebebasan pegawai dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Misalnya Ibu Dirut meminta pegawai menjalan ibadah sholat Jumat secara bergantian. Ini kan tidak masuk akal namanya,” kata kata Ketua Serikat Pekerja PD Dharma Jaya, Amrun ME saat dihubungi rmoljakarta
“Mungkin karena merasa sangat dekat dan disayang Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama), makanya Ibu Dirut berani sewenang-wenang dan sering mengeluarkan kebijakan kontroversial,” lanjut Amrun.*/suaranasional.com – 08/09/2016
|