Dalam diskusi bertema "DKI Jakarta Menuju Pemilihan Gubernur Yang Bermartabat. Emang Siapa Calon yang Rasis?" isu SARA yang m...
Dalam diskusi bertema "DKI Jakarta Menuju Pemilihan Gubernur Yang Bermartabat. Emang Siapa Calon yang Rasis?" isu SARA yang marak beredar saat pilkada diibaratkan seperti ketapel Daud untuk melawan Goliat yang raksasa.
Dikson Siringoringo dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah terlalu kuat seperti Goliat dan isu SARA adalah alat yang bisa digunakan pesaingnya untuk menyerang.
"Tentu kelompok-kelompok yang menggunakan isu rasial sama seperti Daud harus melawan Goliat. Itu sah selama itu masih bisa dikelola," kata Dikson di Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).
Kekuatan Ahok kata Dikson, dapat dilihat dari media massa yang terkesan membelanya. Banyaknya pendukung Ahok di media sosial juga disebut sebagai komunikasi politik gaya baru.
"Ahok memberi citra yang baik karena tidak menghimpun massa militan politik karena dia bukan aktivis yang punya jaringan politik ke bawah. Menurut saya ini gaya baru dengan memperbanyak partisipan politik seperti Teman Ahok," katanya.
Pesaing Ahok, Sandiaga Uno membenarkan bahwa untuk mengalahkam Ahok yang kuat, Sandiaga perlu mencari celah yang diibaratkannya ketapel Daud.
"Kami harus tetap ikhlas melangkah karena pengembang besar ada di belakang mereka. Ini pernah tertulis di kitab suci. Kalau kita ikut bawa pedang dan perisai pasti kalah," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, strategi yang ia lakukan kini adalah menggalang dukungan di dunia maya untuk mengampanyekan visi misi Sandiaga yang dapat merebut hati rakyat Jakarta.
"Saya bilang sama Anthony, kepala tim digital, untuk cari ketapelnya. Saya yakin ketapel ada di hati. Sentuh warga Jakarta," kata Sandiaga.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Egidius Patnistik. kompas.com
Dalam diskusi bertema "DKI Jakarta Menuju Pemilihan Gubernur Yang Bermartabat. Emang Siapa Calon yang Rasis?" isu SARA yang marak beredar saat pilkada diibaratkan seperti ketapel Daud untuk melawan Goliat yang raksasa.
Dikson Siringoringo dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah terlalu kuat seperti Goliat dan isu SARA adalah alat yang bisa digunakan pesaingnya untuk menyerang.
"Tentu kelompok-kelompok yang menggunakan isu rasial sama seperti Daud harus melawan Goliat. Itu sah selama itu masih bisa dikelola," kata Dikson di Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).
Kekuatan Ahok kata Dikson, dapat dilihat dari media massa yang terkesan membelanya. Banyaknya pendukung Ahok di media sosial juga disebut sebagai komunikasi politik gaya baru.
"Ahok memberi citra yang baik karena tidak menghimpun massa militan politik karena dia bukan aktivis yang punya jaringan politik ke bawah. Menurut saya ini gaya baru dengan memperbanyak partisipan politik seperti Teman Ahok," katanya.
Pesaing Ahok, Sandiaga Uno membenarkan bahwa untuk mengalahkam Ahok yang kuat, Sandiaga perlu mencari celah yang diibaratkannya ketapel Daud.
"Kami harus tetap ikhlas melangkah karena pengembang besar ada di belakang mereka. Ini pernah tertulis di kitab suci. Kalau kita ikut bawa pedang dan perisai pasti kalah," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, strategi yang ia lakukan kini adalah menggalang dukungan di dunia maya untuk mengampanyekan visi misi Sandiaga yang dapat merebut hati rakyat Jakarta.
"Saya bilang sama Anthony, kepala tim digital, untuk cari ketapelnya. Saya yakin ketapel ada di hati. Sentuh warga Jakarta," kata Sandiaga.
Penulis | : Nibras Nada Nailufar |
Editor | : Egidius Patnistik. kompas.com |