Macet merupakan sebuah hal yang akan dialami oleh setiap pengendara. Mau klakson sampai kuping panas sekalipun maka mobil tetap akan jalan m...
Macet merupakan sebuah hal yang akan dialami oleh setiap pengendara. Mau klakson sampai kuping panas sekalipun maka mobil tetap akan jalan merayap. Kalau mau tidak macet ya jadi penjabat, polisi akan mengatur arus lalu lintas agar bisa bebas dari macet.
Anies memanfaatkan fitur ini saat meninggalkan acara Tea Walk di Gunung Mas Bogor. Tapi cara Anies menghindari macet sangat maju, bahkan lebih maju dibanding pengaturan lalu lintas yang dipakai untuk mengawal Presiden Jokowi.
Rombongan Anies dengan luar binasanya menerobos jalur one way di Puncak. Polisi saja takjub dan bingung dengan tindakan super maju ini.
"Komunikasi dengan ajudan Pak Anies, (namanya) Pak Didiet, 'mau turun bisa nggak' sekitar jam 10.00 WIB lewat telepon. Saya sampaikan dari awal sifatnya tunggu one way dulu. Entah kenapa beliau tetap turun ke bawah, kita bingung juga," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama
Setelah menyelenggarakan acara Tea Walk yang menyebabkan macet parah di puncak, sekarang sang Gubernur Santun menunjukkan kesantunannya dengan cara menerobos jalur one way yang merupakan solusi polisi untuk menguraikan kemacetan.
Tindakan Anies sungguh terpuji. Daripada polisi duduk-duduk di kantor polisi ga ada kerjaan, Anies ‘memberikan’ pekerjaan tambahan supaya polisi bergerak, minimal bisa diet la.
"Mau turun ke bawah itu one way awalnya kita tidak mengiyakan, karena masih dekat dengan mobil pendorong kami ya sudah. Cuma beliau berhenti dahulu sehingga menjauh dari tim pendorong kami, kami siapkan ada tim kami, arahan lewat jalur alternatif supaya aman, dan selamat," kata Hasby.
"Saya dengar dari HT personel kalau kendaraan beliau melawan arus sistem one way," sambungnya.
"Proses one way (hari ini) juga terhambat karena ada acara korpri biasa (one way) selesai pukul 08.30 WIB ini jadi 09.30 WIB. Di Puncak waktu satu jam saja tersendat bikin padat, hari ini sampai Interchange Bogor. Masalah komunikasi saja, kami sudah sampaikan jangan sampai menerobos arus, tapi tetap jalan turun ke bawah," jelasnya.
Memang la Anies ini Gubernur yang lebih maju dibanding Gubernur sebelumnya, yaitu Ahok. Ahok saja masih ‘tunduk’ kepada aturan lalu lintas dan perintah polisi. Anies? Boro-boro aturan polisi, UU soal sebutan Pribumi saja ditabraknya.
Bagaimana dengan respon sang Anies-Sandi? Sandiaga sudah merespon tentang kemacetan yang diakibatkan oleh acara yang diselenggarakan oleh Premprov DKI. Kata Sandiaga kemacetan ini bermanfaat untuk perekonomian....... Saya ulangi lagi, kata Sandiaga, kemacetan ini bermanfaat untuk perekonomian.
"Saya tanya ini gimana dampaknya? Katanya oleh warga setempat malah membantu perekonomian. Karena di sana hotel-hotelnya juga penuh dan lain sebagainya. Jadi ada give and take. Tapi mungkin koordinasinya harus lebih baik mengenai lalu lintas ke depan," kata Sandiaga.
Marilah kita tepok jidat sampai bengkak. Baru kali ini kita mendengar ada penjabat yang mengatakan kemacetan bermanfaat unuk perekonomian. Bahkan katanya kemacetan menyebabkan hotel hingga penuh.
Woi, kalau macet sampai orang harus nginap di hotel, itu namanya uda keterlaluan. Belum lagi kemacetan ini akibat acara Pemprov DKI dibawah Anies-Sandi. Kalau masih dibawah Ahok sudah disemprot tuh penyelenggara.
Bagaimana respon Anies? Anies sudah diminta konfirmasi soal pernyataan Polres Bogor bahwa mobil rombongannya melawan arus one way Puncak. Ditemui usai menutup Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesperawi), Anies enggan berkomentar ketika ditanya tentang kunjungannya ke Puncak.
Saat kembali ditanya soal pernyataan Polres Bogor bahwa mobil rombongannya melawan arus, Anies hanya tersenyum usai menghadiri acara di Masjid Raya KH Hasyim Asyari.
Jadi, jawaban Anies atas kemacetan yang diakibatkan oleh mereka. Senyum saja. Kalau orang biasa menerobos one way bakal ditilang, Anies tinggal tebar senyum dan polisi akan membiarkan mereka lewat.
Ah... Selamat datang Jakarta Baru. Baru satu minggu sudah kelihatan bagaimana sikap dan tindakan pemimpin baru Jakarta ini. Ada banjir yang disalahkan kebun teh, isu pribumi dikumandangkan, kalau macet ya main terobos saja.
Berbahagialah wahai rakyat Jakarta. Pemimpin baru kalian lebih ‘maju’ dibanding Jokowi sekalipun!!!!