Menjadi gubernur pengganti Ahok saya pikir berat. Anies bisa dikatakan tidak beruntung karena menjadi pengganti gubernur yang menggunakan st...
Menjadi gubernur pengganti Ahok saya pikir berat. Anies bisa dikatakan tidak beruntung karena menjadi pengganti gubernur yang menggunakan standar yang tinggi saat memimpin DKI. Karena begitu tinggi standar yang digunakan Ahok, Anies terlihat pontang-panting untuk mengikuti irama Ahok dalam memimpin DKI. Sampai saat ini, Ahok bisa dikatakan masih terus menyusahkan Anies.
Sejak kampanye, Ahok memang menjadi orang yang sudah menyusahkan Anies. Ahok membuat Anies harus bersusah payah mencari taktik kampanye yang paling jitu untuk menandingi prestasi yang telah ditorehkan Ahok. Ahok ibarat tim Barcelona saat dilatih oleh Pep Guardiola di tahun 2009-2010. Barcelona begitu tangguh dan bermain sangat cantik. Tim lain dibuat pusing untuk memikirkan cara menghentikan Barcelona. Tim sekelas Real Madrid hanya bisa pasrah dibantai 6-2 dan 5-0 oleh Barcelona.
Akhirnya, memang ada tim mengalahkan yang bisa mengalahkan Barcelona, yaitu Inter Milan. Namun, kemenangan Inter Milan atas Barcelona dinilai buruk karena Inter menerapkan taktik parkir bus dan permainan yang pragmatis. Hanya dengan cara seperti itu, kehebatan Barcelona berhasil dihentikan. Barcelona kalah bukan dari tim yang permainannya lebih hebat, namun justru tim yang bermain sepak bola negatif dan pragmatis.
Seperti halnya Barcelona, Ahok pun begitu. Ahok dikalahkan bukan oleh orang yang jauh lebih hebat. Ahok dikalahkan oleh orang yang memainkan kampanye negatif. Meskipun Ahok berhasil dikalahkan, tapi pengorbanan Anies untuk mengalahkan Ahok saya pikir luar biasa berat dan membuatnya kepayahan. Anies dan timsesnya sampai harus jual agama demi menjegal Ahok.
Sekarang, setelah Ahok dipenjara, Anies masih disusahkan oleh Ahok. Ahok memang sudah tidak bisa berbuat apapun untuk membuat Anies susah. Namun, standar tinggi serta kebijakan-kebijakan yang Ahok tinggalkan membuat Anies harus bersusah payah untuk mengikuti irmanya. Karena tak mampu terus mengikuti irama, akhirnya Anies menggunakan solusi terakhir, yaitu menghapus kebijakan-kebijakan Ahok.
Ahok membuat kebijakan bahwa masyarakat bisa datang langsung ke Balai Kota untuk menyampaikan aspirasi dan mengeluhkan permasalahan hidup kepada Ahok. Ahok siap menjalani kebijakan yang dibuatnya dengan senang hati dan penuh keihlasan. Tak ada sedikitpun raut wajah mengeluh saat Ahok melayani warga.
Kebijakan Ahok melayani masyarakat secara langsung di Balai Kota membuat Anies susah. Anies tak bisa mengikuti irama Ahok. Anies tidak mau berlelah-lelah setiap pagi melayani aduan warga secara langsung. Anies tak mau dirinya disebut pelayan masyarakat. Baginya, gubernur adalah jabatan yang terhormat dan tidak patut disematkan dengan istilah yang merendahkan seperti pelayan. Itu perspektif Anies dalam memandan jabatannya.
Karena tak mampu melayani warga secara langsung seperti Ahok, Anies merubah kebijakan Ahok. Anies membuat kebijakan dimana warga tidak bisa langsung bertemu dengan gubernur untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan. Ahok memang kejam telah membuat Anies bersusah payah sehingga mengurangi waktu untuk menikmati enaknya menjadi gubernur.
Kebijakan Ahok mewajibkan ketua RT/RW membuat LPJ dana operasional juga membuat Anies susah. Jika sebelumnya, Ahok mampu melakukan pemeriksaan terhadap LPJ dari 33 ribu RT/RW, Anies merasa tidak mampu. Anies bahkan sampai mengeluh di media dan mengajukan pertanyaan bagaimana caranya memeriksa LPJ dari 33 ribu RT/RW tersebut. Akhirnya, karena tak mau susah, Anies rubah kebijakan Ahok. Anies membuat kebijakan penyederhanaan ketua RT/RW yang katanya untuk meringankan beban ketua RT/RW, padahal sebenarnya untuk meringankan kerja dirinya.
Kebijakan Ahok yang lain juga menyusahkan Anies. Dengan kebijakannya, Ahok mampu menertibkan kawasan Pasar Tanah Abang. Keberhasilan Ahok membuat Anies pusing dan susah. Pasalnya, saat ini Pasar Tanah Abang kembali semrawut, dan Anies belum menemukan solusi yang tepat.
Kebijakan Ahok mengupload video rapat Pemprov DKI ke Youtube nampaknya juga membuat Anies susah. Baik Anies maupun Sandi katanya susah karena video rapat keduanya dengan pejabat DKI yang lain sering dibuat meme dan bahan olok-olokan. Karena merasa susah dengaan kebijakan ini, akhirnya Sandi memutuskan untuk menghapus kebijakan mengpload video rapat.
Terkini, saat musim hujan seperti ini, Ahok kembali menyusahkan Anies. Jika sebelumnya, saat musim hujan warga DKI tidak terlalu khawatir karena Ahok langsung sigap dan mencari solusi jika Jakarta banjir. Ahok terbukti telah berhasil mengurangi titik-titik banjir. Sekarang Jakarta kembali banjir. Kali ini lebih parah dari sebelumnya. Banjir ini membuat Anies susah dan tak kunjung mendapatkan solusi. Yang pasti, Anies akan terus dibanding-bandingkan dengan Ahok. Anies akan terus dihantui oleh Ahok yang terbukti bisa mengatasi banjir.
Baca juga; [Uno:Hujan Harusnya Jadi Berkah,Jangan Melawan Alam Bisa Kualat]
Ahok memang luar biasa, tapi juga kejam. Sisi luar biasanya, tanpa melakukan apapun, Ahok berhasil membuat lawan politiknya susah dan tidak nyenyak tidur. Sisi kejamnya, ke depan sepertinya Anies akan terus disusahkan oleh kebijakan-kebijakan Ahok yang lain.hehe// seword
