Pemprov Tipu Warga, OK OCE Batal Beri Modal Usaha

"Pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, pemodalan… Jadi nanti kita akan ngajaksemua bank-bank ...


"Pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, pemodalan… Jadi nanti kita akan ngajaksemua bank-bank lain yang ikut OK OCE, cuma salah satu konsepnya itu adalah free approval… Pada saat dia sudah melaksanakan 1-6, terutama laporan keuangan sudah ada, langsung kami daftarkan untuk permodalan… Yang saya lihat kendalanya mereka (warga) kebanyakan bukan pemodal enggak mau ngasih, tapi kebanyakan mereka itu tidak qualified… Jadi, jangan tunggu butuh modal dulu nih. Kalau misalnya dia butuh, dia telepon bank, koordinasi sebentar, dikeluarin (dananya), karena sudah di-assess duluan, sudah dievaluasi duluan... Tapi kita rencanakan mungkin sampai Rp 10 juta, juga enggak butuh jaminan yang lebih ini ya. Jaminan bisa jaminan usahanya. Misalnya nanti kalau kita kasih warung, mungkin jaminannya warungnya atau barangnya. Assessment-nya nanti tergantung bank-nya… Tapi arahan Pak Wagub (Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno) tidak hanya Bank DKI, ini terbuka kok semua…" ujar Faransyah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/12/2017). SUMBER

Jujur, siapa yang mengerti kalimat ini? Bukannya ingin jumawa atau menyombongkan diri, saya lumayan mengerti kalimat ini. Kalimat semacam ini sebenarnya seringkali digunakan oleh para politisi. Jawaban yang mengawang dan menggantung ini sering digunakan untuk menenangkan para wartawan.

Jawaban-jawaban semacam ini, sudah biasa dilakukan, untuk mengalihkan topik utama. Seharusnya hal yang mudah, dibicarakan secara langsung dan to the point.

Namun kalimat yang terlihat jelas tidak to the point ini, mengartikan, bahwa orang yang mengatakan, mengalami kesulitan dalam menjawab TIDAK. Orang yang hanya janji di awal, namun tidak bisa menepatinya, cenderung menggunakan kata-kata politis.

Saya teringat dengan sebuah motto yang didengungkan teman saya yang IT. Apakah motto tersebut? Begini, orang IT alias orang komputer, tidak pernah mengatakan “saya tidak bisa”. I cant’ itu merupakan kalimat haram yang tidak boleh diucapkan oleh tim IT, bahkan ketika dikejar waktu sekalipun. Banyak cara untuk mengatakan “tidak”, namun tidak dengan “tidak”.

Begitulah kode etik yang tak tertulis, namun tidak boleh dilanggar. Ini adalah kode etik yang sudah mendarah daging dalam jiwa orang-orang IT. Rasanya demikian juga dilakukan oleh Faransyah, ketua umum Perkumpulan Gerakan OK OCE alias PGO.

Makna dari kalimat panjang titisan Sandiaga Uno ini sebenarnya mudah. Berbicara panjang lebar mengenai permodalan, sebenarnya hanya merujuk kepada satu jawaban. Apa jawaban itu? Jelas sangat mudah dijawab. Jawabannya adalah para peserta pelatihan OK OCE tidak dimodali. Sederhana, namun dibalut dengan tata kata yang tidak ada bedanya dengan Anies maupun Sandi sendiri.

Sudah terlalu banyak kalimat-kalimat diplomatis nan tidak jelas dikeluarkan oleh birokrat yang kelabakan. Entah kontrak politik macam apa yang mengikat mereka, pastinya orang-orang semacam ini sulit sekali berkata lurus dan jujur.

Rasanya pemimpin yang bisa seperti ini sangat jarang. Hanya ada di dalam beberapa tokoh birokrat. Presiden Joko Widodo, adalah seorang birokrat andal, yang tidak bermain-main dalam berbicara. Ia terkesan irit bicara, ia banyak berbicara melalui pekerjaannya.

Alhasil, Jakarta dibawa pemerintahan gubernur dan wagubernur, bukan gabener dan wagabener, mengalami titik terendah. Titik terendah di dalam era kepemimpinan Anies Sandi menunjukkan bahwa sang Khalik sudah mulai bosan.

Warga kecewa, karena janji yang awalnya dimodali, ternyata tidak jadi. Lantas anggaran OK OCE puluhan miliar itu, gunanya apa? Apakah anggaran tersebut akan tidak jadi digunakan? Atau penyerapan dibuat seminim mungkin, untuk memenuhi perut-perut yang sudah maju ke depan? Inikah yang namanya keberpihakan kepada warga miskin?

Lagi-lagi 58 persen warga Jakarta lah yang dirugikan oleh kedua manusia ini. Program-program baiknya, ternyata batal, entah karena apa. Pertanyaan selanjutnya, jika memang tidak dimodali, bagaimana dengan kualitas para pelatih? Atau jangan-jangan pelatih yang dibawa hanyalah pelatih yang lagi-lagi pandai menata kata, bukan membentuk entrepreneur sejati?

Ah, hanya Anies dan Sandi yang tahu, karena rasanya, rasanya loh ya.. Tuhan tidak mau tau dan tidak mau urus kedua orang ini lagi, karena banyaknya kata yang sudah dibatalkan.
Nama

artikel,57,astronomi,4,Berita,190,budaya,6,ekonomi,3,fashion,3,gosip,4,hukum,8,inspiratif,7,Internasional,13,islam,21,kesehatan,5,militer,4,nasional,10,olahraga,1,opini,10,Politik,35,populer,6,sejarah,7,selebriti,3,seni,3,spiritual,6,Tausiah,5,tekno,2,tips,3,Unik,6,wanita,1,
ltr
item
Lensa News: Pemprov Tipu Warga, OK OCE Batal Beri Modal Usaha
Pemprov Tipu Warga, OK OCE Batal Beri Modal Usaha
https://idx.nyc3.digitaloceanspaces.com/r1Ub0zgGM-600w.png
Lensa News
http://lensa-nws.blogspot.com/2017/12/pemprov-tipu-warga-ok-oce-batal-beri.html
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/2017/12/pemprov-tipu-warga-ok-oce-batal-beri.html
true
7788556715240787709
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy