YOGYAKARTA- Presiden Joko Widodo menghadiri acara apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Kalasan, Sleman. D...
YOGYAKARTA- Presiden Joko Widodo menghadiri acara apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Kalasan, Sleman.
Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo meminta agar Barisan Serbaguna ( Banser) Nahdlatul Ulama dan Komando Kesiapsiagaan Muhammadiyah ( Kokam) menjaga serta merawat kebangsaan dan kebhinekaan.
Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Kalasan, Sleman diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Setidaknya ada sekitar 20.000 kader dari dua organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia yang mengikuti apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia yakni Barisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dan Komando Kesiapsiagaan Muhammadiyah (Kokam).
"Tadi dari Jakarta ke Prambanan ini agenda Saya hanya satu, hanya satu, menjadi inspektur upacara Apel Kebangsaan Pemuda Islam. Bagi Saya, semangat kebangsaan adalah pondasi kemajuan negara kita Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan, Kalasan, Sleman, Sabtu (16/12/2017).
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo juga bertanya kepada kader Barisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dan Komando Kesiapsiagaan Muhammadiyah (Kokam) yang mengikuti apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Pelataran Candi Prambanan.
"Saya ingin bertanya kepada saudara-saudara semuanya, tolong dijawab. Adakah semangat kebangsaan di hatimu? Adakah jiwa keindonesiaan di hatimu? Adakah kekokohan NKRI di jiwamu?" tanya Presiden Joko Widodo.
Pertanyaan tersebut, lantas di jawab dengan keras dan tegas oleh sekitar 20.000 lebih kader Barisan Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dan Komando Kesiapsiagaan Muhammadiyah (Kokam) bahwa semangat kebangsaan , jiwa ke Indonesiaan dan kekokohan NKRI ada di hati dan jiwa mereka.
Usai kegiatan apel, Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon di Pelataran Candi Prambanan.
Hadir dalam kegiatan Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menkopolkuman Wiranto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hadir pula Ketua Kokam PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzhar Simanjuntak dan Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.
Inilah contoh yang baik buat menguatkan patriotisme masyarakat,jangan mau di adudomba oleh para khilaper yang selalu kelaparan dan suka memecah belah..
Kalo Presiden dan sultanyaaja mau bersatu mengusung semangat ke bhinekaan, tapi imam besarnya malah sibuk mengorek-ngorek dan mencari kekurangan bangsa sendiri,dan sekarang malah lari gak ketahuan rimbanya.
Puluhan ribu (angka nyata, bukan fiksi "jutaan") anggota Banser & Kokam berkumpul di pelataran Candi Prambanan, Sleman, berikrar bersatu bersama jaga kebangsaan & rawat kebhinnekaan
Presiden Joko Widodo usai melakukan penanaman pohon di Pelataran Candi Prambanan usai mengikuti Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia (KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)
"Kebangsaan & Kebhinnekaan", dua kata yang jarang kita dengar di hiruk pikuk demo berjilid jilid atau tablig akbar gerakan nomor tripel digit
Saat yang lain memecah belah hasut permusuhan terhadap etnis & agama minoritas.. BANSER & KOKAM sepakat perbedaan agama & ras tidak boleh menghalangi persatuan NKRI
Kemesraan Banser NU & Kokam (Komando Kesiapsiagaan) Muhammadiyah adalah FONDASI PERDAMAIAN. Dengan persatuan ini, tidak ada bahaya bagi NKRI yang tidak bisa kita hadang..
Mungkin masih belum sanggup lawan Zionis di seberang lautan, tapi minimal siap menghadang ZIONIS KHILAFAH di seberang jalan..
Karena seperti peribahasa..
Zionis di seberang lautan kelihatan,
Zionis di pelupuk mata tak kelihatan
Saat kita sibuk menyuarakan perlawanan terhadap Zionis yang ingin mengokupasi tanah Palestina, kita cenderung melupakan Zionis Khilafah yang ingin mengokupasi tanah Pancasila
Sibuk ngurusin Zionis yang ingin menghapus kedaulatan Palestina sebagai negara.. Lupa kepada Zionis Khilafah yang ingin hapus kedaulatan Pancasila sebagai dasar negara
Dan tidak adayang paling dibenci Zionis Khilafah selain kebersamaan Presiden RI bersama dua banom ormas Islam terbesar yakni BANSER NU dan KOKAM Muhammadiyah