Pencalonan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Gubernur Sumatera Utara yang diusung PDIP sudah memasuki tahap final. Saat ini PDIP tengah menggod...
Pencalonan Djarot Syaiful Hidayat sebagai Gubernur Sumatera Utara yang diusung PDIP sudah memasuki tahap final. Saat ini PDIP tengah menggodok tiga nama untuk menjadi pendampingnya.
“Kalau Djarot (cagubsu-red) hampir final. Ibu Ketum (Ketua Umum-red) sudah merestui. Untuk wakilnya ada tiga nama yang ditimang-timang,” ujar politisi elit PDIP saat berbincang dengan edisimedan.com, Jumat (22/12/2017).
Sayang dia menolak untuk mempublikasikan namanya. Termasuk menyebut tiga calon pendamping Djarot di Pilkada Sumut.
“Terka sendiri,” ujarnya singkat.
Tapi menurutnya, nama calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang akan diusung PDIP akan menjadi kejutan sendiri untuk masyarakat Sumut.
“Pasti seruuu. Maka tunggu tanggal mainnya,” tukasnya.
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyebutkan, Djarot Saiful Hidayat berpeluang menjadi Cagub Sumut.
“Pak Djarot Saiful Hidayat merupakan aspirasi dari kelompok-kelompok relawan. Sementara calon lain dari internal partai yaitu Pak Japorman, Ketua DPD PDIP Sumut dan Pak Effendi Simbolon,” kata Hasto Kristiyanto
Kemunculan nama Djarot itu menegaskan PDIP menutup peluang bagi Maruarar Sirait atau Dimas Oky Nugroho untuk menjadi Cagub Sumut yang sempat diberitakan.
Menurut Hasto, untuk Pilkada Sumut DPP PDIP merampungkan tiga nama yang berpotensi untuk dicalonkan. Salah satunya mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tersebut.
“Pak Djarot Saiful Hidayat merupakan aspirasi dari kelompok-kelompok relawan. Sementara calon lain dari internal partai yaitu Pak Japorman, Ketua DPD PDIP Sumut dan Pak Effendi Simbolon,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2017).
Hanya saja, Hasto memastikan dari tiga nama tersebut, PDIP belum dapat memastikan siapa yang akan diusung. Semua calon yang akan diusung dalam Pilkada 2018 akan diumumkan secara serentak. Termasuk untuk Pilkada Jawa Tengah.
“Nanti kita umumkan sekalian biar ada efek kejutnya termasuk Sumut,” kata Hasto.
Dalam mengusung pasangan calon dalam Pilkada, PDIP kata dia, tidak hanya melihat aspek individu semata. Tapi juga bagaimana kerjasama dengan parpol pengusung, bagaimana tugas kepemimpinannya untuk mengatasi masalah di daerahnya dan membangun masa depan yang lebih baik.
“Karena bagi kami Pilkada serentak itu perpaduan antara ketokohan dari para pasangan calon dengan pergerakan mesin politik partai. Karena kami kedepankan cara pemenangan dengan cara gotong royong itu,” paparnya.
“Prinsipnya PDIP akan terus mendorong kader dari internal partai. Tapi sekiranya masyarakat memang menghendaki lain, partai juga membuka diri hadirnya kepemimpinan di luar mesin partai,” katanya. [ded]
