Kasus Deportasi Ustad Somad , Komisi 1 DPR Salahkan Pemerintah

Penolakan Hong Kong terhadap Ustaz Abdul Somad dinilai sebagai ekses dari persepsi pemerintah terhadap tokoh Islam di Indonesia. "Yang...

MUI Berharap Abdul Somad Petik Hikmah dari Hong Kong
Penolakan Hong Kong terhadap Ustaz Abdul Somad dinilai sebagai ekses dari persepsi pemerintah terhadap tokoh Islam di Indonesia.

"Yang dilakukan oleh aparat HK (Hong Kong) itu cerminan dari apa yang pemerintah RI sendiri lakukan di domestik kita terhadap para Asatidz (Ustaz)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/12).

Hanafi menuturkan, pemerintah Indonesia kerap membangun stigma terhadap para pemuka agama Islam di Indonesia sebagai bagian dari kelompok redikal dan anti-Pancasila.

Persepsi itu kemudian dijadikan oleh banyak negara untuk mengantisipasi keamanan wilayahnya dari para pemuka agama di Indonesia.

Akibat hal tersebut, politikus PAN ini mengaku tidak terkejut jika ada negara yang melarang pemuka agama Islam, termasuk Ustaz Somad masuk ke negaranya.

"Otoritas pemerintah kita tidak bisa lepas dari stigmatisasi terhadap para ustaz yang dikait-kaitkan dengan radikalisme dan anti pancasila. Jadinya pihak luar negeri, seperti HK akhirnya juga mengkopi perlakuan tidak adil tersebut," ujarnya.

Hanafi meminta pihak terkait bertanggung jawab atas tindakan Hong Kong menolak kedatanganAbdul Somad. Ia juga meminta pemerintah mengkalrifikasi soal dugaan pemberian informasi kepada Hong Kong bahwa Abdul Somad terkait dengan aktivitas terorisme.

"Pihak aparat HK dalam mendeportasi jelas memakai informasi yang salah atau palsu. Apakah info itu dari pihak mereka sendiri atau malah dari kita (pemerintah Indonesia). Itu yang perlu diselidiki agar misinformasi semacam ini tidak berkelanjutan," ujar Hanafi.

Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini meminta Kementerian Luar Negeri mendesak Kedutaan Besar China untuk mengklarifikasi soal penangkalan terhadap Abdul Somad karena telah menjadi polemik publik.

"Kemenlu dengan kewenangan yang dimiliki dan dalam kerangka hubungan baik kedua negara bisa meminta klarifikasi setidaknya kepada Kedubes China di Jakarta agar tidak berkembang spekulasi macam-macam," ujar Jazuli kepada CNNIndonesia.com.

Politikus PKS ini mengaku heran dengan langkah Hong Kong melarang Abdul Somad masuk ke wilayahnya. Padahal kedatangan Somad bagian dari misi diplomasi dua negara.

Jazuli menilai Abdul Somad tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan aktivitas radikal atau terorisme.

"Kami berharap Kemenlu melihat persoalan ini dalam kerangka itu sehingga bisa proaktif mengklarifikasi dan mudah-mudahan Ustaz Somad bisa dijadwalkan kembali ke Hong Kong untuk memenuhi harapan ribuan TKI di sana," ujarnya.

Abdul Somad dilarang masuk ke Hong Kong setiba di bandara setempat, Sabtu (23/12) sore. Otoritas imigrasi Hong Kong tidak menjelaskan motif penolakan terhadap Abdul Somad.

Lewat akun Facebooknya, Abdul Somad menduga pelarangan terhadap dirinya terkait dengan dugaan terorisme.

"Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme," ujar Ustaz Somad.

Atas kejadian itu, Abdul Somad batal memberikan dakwah di hadapan pada Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong.


Kronologi Ustaz Abdul Somad Ditolak Masuk Hong Kong
Ustaz Abdul Somad tak kuasa membendung kekecewaannya karena batal berdakwah untuk Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong.

Abdul Somad membeberkan kembali kronologi penolakan di bandara Hong Kong. Penolakan bermula ketika pesawat yang ditumpanginya baru mendarat di Bandara Hong Kong pada pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB.

Saat itu, sejumlah orang berseragam sipil yang diduga petugas otoritas imigrasi Hongkong menghadang Somad saat hendak turun dari pesawat.

Somad yang terbang ke Hong Kong dengan dua asistennya, yakni Dayat dan Nawir terkejut ketika mereka meminta membuka isi dompetnya. Bahkan, sebelum proses itu dilakukan, Somad terlebih dahulu dipisahkan oleh asistennya dan dibawa menjauh dari pesawat.

"Keluar dari pesawat, beberpa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah," ujar Somad dalam keterangan di akun Facebook pribadinya.

Setelah menuruti permintaan untuk membuka dompet, Somad lantas merasa semakin disudutkan. Mereka mempertanyakan seluruh kartu identitas Somad yang ada di dalam dompet.

Salah satu yang sempat dipertanyakan adalah kartu anggota Rabithah Alawiyah (Organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia).

Ia menyebut, pihak imigrasi Hong Kong menaruh curiga dengan kartu tersebut karena memiliki logo bintang dan terdapat sejumlah kalimat berhuruf Arab.

Somad menduga, kecurigaan otoritas imigrasi Hong Kong karena termakan dengan isu terorisme yang berkembang.

"Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme," ujarnya.

Selain soal isi dalam dompet, otoritas imigrasi Hong Kong juga bertanya tentang seluruh identitasnya. Mereka bertanya soal pekerjaan, pendidikan, serta keterkaitan dengan Ormas dan Parpol.

"Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik. Intelektual Muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya," ujar Somad.

Setelah memberi penjelasan secara rinci, kata Somad, imigrasi Hong Kong secara sepihak melarang dirinya masuk ke Hong Kong. Sementara dua asistennya diminta kembali ke Indonesia pada Minggu (24/12).

Ia mengaku langsung dibawa menuju kembali ke pesawat yang ditumpanginya untuk kembali ke Jakarta dari Hong Kong pada 17.00 waktu setempat.

"Tanpa alasan mereka langsung mangantar Saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 10.00 WIB ke Jakarta," ujarnya.

Atas kejadian itu, Somad meminta maaf kepada pihak yang mengundangnya untuk berdakwah, serta kepada seluruh TKI di Hong Kong.

"Kami hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua," ujar Somad.

Kuasa hukum Abdul Somad, Kapitra Ampera, berencana melaporkan kejadian tersebut ke DPR dan Kementerian Luar Negeri agar pemerintah serius melindungi warga negaranya yang bepergian ke luar negeri.

"Kami segera akan melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, untuk mengetahui duduk persoalannya," kata dia.

Kementerian Luar Negeri Indonesia hingga berita ini diturunkan belum dapat mengklarifikasi kejadian Ustaz Abdul Somad ditolak masuk Hong Kong. (gil)//cnn-indonesia
Nama

artikel,57,astronomi,4,Berita,190,budaya,6,ekonomi,3,fashion,3,gosip,4,hukum,8,inspiratif,7,Internasional,13,islam,21,kesehatan,5,militer,4,nasional,10,olahraga,1,opini,10,Politik,35,populer,6,sejarah,7,selebriti,3,seni,3,spiritual,6,Tausiah,5,tekno,2,tips,3,Unik,6,wanita,1,
ltr
item
Lensa News: Kasus Deportasi Ustad Somad , Komisi 1 DPR Salahkan Pemerintah
Kasus Deportasi Ustad Somad , Komisi 1 DPR Salahkan Pemerintah
https://akcdn.detik.net.id/visual/2017/12/24/8b81be40-7683-412d-a2bf-f29242e08d2c_169.jpg?w=650
Lensa News
http://lensa-nws.blogspot.com/2017/12/kasus-deportasi-ustad-somad-komisi-1.html
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/
http://lensa-nws.blogspot.com/2017/12/kasus-deportasi-ustad-somad-komisi-1.html
true
7788556715240787709
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy